Skip to main content

Moh. Yamin Memilih ke Berastagi



Koran Het nieuwsblad voor Sumatra pada tanggal 27 Febuari dan 28 Febuari 1951 menuliskan tentang perginya Moh. Yamin dan keluarga ke Berastagi. Yamin ingin menenangkan pikirannya dan berusaha memikirkan beberapa persoalan negeri ini sambil beristirahat. Pilihannya adalah kota Berastagi yang dingin dan jauh dari hiruk pikuk dinamika politik di Jakarta.

Berikut tulisannnya :
 



 Moh.Yamin Mengambil Cuti Istirahat di Berastagi 

Anggota Parlemen non partai Mr. Moh. Yamin beserta istri dan anak-anaknya pergi ke Berastagi untuk beberapa waktu mengasingkan diri. Saat diwawancarai di Bandara Padang, ia mengatakan ingin mempelajari beberapa masalah yang sulit dalam suasana damai. Ia mencontohkan antara lain: catatan miliar  (de milliardennota), masalah tanah di Sumatera Timur, isu-isu yang relevan dengan Belanda-Indonesia Union (sehubungan dengan kemungkinan revisi), penyelesaian bahan untuk sidang  parlemen mendatang, penyelesaian beberapa buku yang sedang dikerjakannya.

Ketika dimintai pendapatnya tentang kenaikan harga, khususnya beras, Yamin mengemukakan pendapatnya bahwa masyarakat tidak dapat dibantu dengan analisis saja. Pemerintah harus mengambil langkah-langkah untuk mendistribusikan agar beras cukup di kalangan masyarakat. Persediaan beras pemerintah sekarang menurutnya cukup untuk kebutuhan penduduk sampai musim panen mendatang. Akhirnya Yamin mengeluh atas fakta tentang  agen-agen distribusi beras. Ia berharap agar segera teratasi masalah kenaikan harga.

Koran : Het nieuwsblad voor Sumatra tanggal 27-02-1951




Mr.  Yamin Dicari

Mr. Moh. Yamin, anggota parlemen non-partai yang merupakan tokoh yang paling banyak diwawancarai dari Indonesia, pergi berlibur. Dia dicari setelah pekan lalu, Kamis, dengan istri dan anak tiba di Medan, dia kemudian langsung ke Berastagi untuk menenangkan pikiran dengan suasana lain dalam kesejukan untuk melepaskan dirinya dari semua isu politik yang terkait dengannya

Tiga direktur Komite Irian untuk Sumatra Timur mengejarnya, tapi tempat penginapan keluarga Yamin tidak bisa ditemukan. Senin tiba di Jakarta telegram dari Sekretaris komisi negara khusus (untuk revisi perjanjian dengan Belanda), yang meminta Mr. Yamin harus segera pulang untuk pertemuan yang akan diadakan hari ini di Jakarta. 

Tak ada yang tahu di mana Mr. Yamin. Tapi pagi ini kita mendengar, dan telah dibenarkan oleh anggota, dia telah berangkat dari Berastagi menuju Prapat, dan akan berada di sana minggu ini. Pertemuan akan berlanjut dengan atau tanpa Komisi Negara . Minggu depan keluarga Yamin bermaksud untuk kembali ke Jakarta.

Dari Koran : Het nieuwsblad voor Sumatra tanggal  28-02-1951

Comments

Popular posts from this blog

Nasehat-Nasehat dan Ungkapan-Ungkapan

Nasehat-Nasehat Orang tua Karo, termasuk orang tua yang suka memberikan nasehat-nasehat kepada anggota keluarganya. Dalam nasehat yang diberikan selalu ditekankan, agar menyayangi orang tua, kakak/abang atau adik, harus berlaku adil. Menghormati kalimbubu, anakberu, senina sembuyak, serta tetap menjaga keutuhan keluarga.   Beberapa nasehat-nasehat orang-orang tua Karo lama, yang diungkapkan melalui ungkapan-ungkapan antara lain: Ula belasken kata la tuhu, kata tengteng banci turiken . Artinya jangan ucapkan kata benar, tetapi lebih baik mengucapkan kata yang tepat/pas. Ula kekurangen kalak enca sipandangi, kekurangenta lebe pepayo , artinya jangan selalu melihat kekurangan orang lain, tetapi lebih baik melihat kekurangan  kita (diri) sendiri atau  Madin me kita nggeluh, bagi surat ukat, rendi enta, gelah ula rubat ,  artinya lebih baik kita hidup seperti prinsip  surat ukat (surat sendok), saling memberi dan memintalah agar jangan sampai berkelahi. Beliden untungna si apul-apulen

Musik Karo - Gendang Tiga Sendalanen (bagian 5)

7.2 Gendang telu sendalanen Secara harfiah Gendang telu sendalanen memiliki pengertian tiga alat musik yang sejalan atau dimainkan secara bersama-sama (sama seperti pengertian Gendang Lima Sendalanen). Ketiga alat musik tersebut adalah (1)  Kulcapi/balobat , (2)  ketengketeng,  dan (3)  mangkok.  Dalam ensambel  ini ada dua istrumen yang bisa digunakan sebagai pembawa melodi yaitu   Kulcapi  atau  balobat.   Pemakaian  Kulcapi atau balobat  sebagai pembawa melodi dilakukan secara terpisah dalam upacara yang berbeda.  Sedangkan  Keteng-keteng dan  mangkok merupakan alat musik pengiring yang menghasilkan pola-pola ritem yang bersifat konstan dan repetitif. Jika  Kulcapi digunakan sebagai pembawa melodi, dan  keteng-keteng  serta mangkok sebagai alat musik pengiringnya, maka istilah  Gendang telu sendalanen sering disebut   Gendang Lima Sendalanen Plus Kulcapi ,  dan jika balobat sebagai pembawa melodi, maka istilahnya  tersebut  menjadi  gendang balobat.  Masing-masing alat mu

Kumpulan Teks dan Terjemahan Lagu-lagu Karya Djaga Depari (bagian 2)

8. Mari Kena Mari turang geget ate mari kena Sikel kal aku o turang kita ngerana Aloi, aloi kal aku Kena kal nge pinta-pintangku Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tebing kal kapen o turang ingandu ena Nipe karina i jena ringan i jena Tadingken kal ingandu ena Mari ras kal kita jenda Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tertima-tima kal kami kerina gundari Kalimbubu, anak beru ras seninanta merari Mulih kal gelah kena keleng ate Ras kal kita jenda morah ate Ula lebe meja dage Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena (sumber : Henry Guntur Tarigan, Piso Surit tahun 1990 halaman : 132) Mari Kena (Marilah mari) Mari adinda sayang marilah mari Ingin daku kita berbicara Dengar, dengarkanlah daku Dikaulah yang sangat kurindukan Mari, marilah sayang Mari, marilah sayang Sangat terjal jalan ke rumahmu sayang Ada banyak ular pula di situ Tinggalkanlah rumahmu itu Mari kita bersama di si