Gambaran Ringkas tentang keluarga Westenberg Negel dan Westenberg Westenberg Ditulis oleh Juara R. Ginting Pada tahun 1904, Belanda mencaplok 'Simalungun en Karolanden' sebagai bagian 'De Resident van Ooskust van Sumatra' (Provinsi Pantai Timur Sumatra) yang beribukota di Medan. 'Simalungun en Karolanden' dipimpin oleh seorang controleur dengan ibu kota Seribu Dolok. Sebelumnya, daerah Simalungun dan Karo ini disebut dalam laporan-laporan Belanda dengan istilah Zelfstandige Bataklanden (Batak Berdiri Sendiri/Batak Merdeka) karena dianggap bagian wilayah Bataklanden tapi tidak termasuk 'De Resident van Bataklanden' atau nanti bernama De Resident van Tapanoeli. Yang dikatakan 'Simalungun en Karolanden' sebenarnya terbatas pada Simalungun Atas dan Karo Gugung. Simalungun Bawah dan Karo Jahe telah duluan menjadi bagian 'De Resident van Ooskust van Sumatra'. Sebagian Simalungun Bawah dianggap bagian dari Sultan Asahan dan seb
Menemukan kembali Taneh Karo jaman dulu. Mencari kearifan demi kini dan masa depan.