Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2016

A.V. Novak dan Foto Berwarna Berastagi (1927)

  Wisatawan dan penulis Archibald Václav Novák terlibat dalam sejumlah besar ceramah di kampus dan aktivitas sastra di Cekoslovakia pada tahun 1920 dan 1930-an, dengan fokus pada non Negara-negara Eropa. Kuliah umum yang dilakukan Novák dibarengi dengan cara yang umum pada saat itu - dengan memproyeksikan slide kaca berwarna sehingga foto hitam putih menjadi berwarna. Pada tahun 2011 Museum Nasional memperoleh karya Archibald Václav Novák (1895-1979) berupa koleksi 868 slide dan 532 negatif yang diberikan kepada museum oleh cucu Novák ini.  Sebagai seorang penulis yang ditulisnya bukan hanya perjalanan buku tapi novel populer dan cerita eksotis. Antara 1922 dan 1948 ia terbitkan, dengan rumah penerbitan sendiri di Dolní Mokropsy dekat Praha, total 34 judul sendiri. Selain itu ia juga terbitkan buku oleh penulis asing dengan tema yang sama.  Dalam karyanya ia menggunakan informasi atas semua pengalamannya   ketika di AS dan Tahiti di tahun 1919-1921 dan dari

Air Minum untuk Medan (1903)

Saluran Air No. 4 oleh K.M. 0.550 . Saluran Air No. 3 oleh K. M. 0.375 . Air Minum untuk Medan Pengembangan budi   budaya tembakau   di Deli, Langkat dan Serdang di   pantai timur Sumatera telah menyebabkan perkembangan pesat kota Medan. Medan pada tahun 1886   telah menjadi ibukota provinsi, dengan pengalihan dari Bengkalis . Dan pengembangan jalur Kereta Api dilakukan di Medan. Sultan Deli memilih tempat tinggalnya di Medan   dan membangun sebuah istana yang indah . Secara bertahap jalan dibangun dan juga penerangan listrik.   Penduduk yang semakin meningkat,   kebutuhan air minum untuk keperluan rumah tangga dan mencuci pun tidak mencukupi kota ini. Medan menderita kekurangan air dan   bahkan tuntutan sederhana kebersihan tidak terpenuhi.. Air Sungai Deli tidak bisa digunakan tanpa proses pembersihan   sebelum dipakai   untuk keperluan rumah tangga, sumur tidak bisa diminum dengan tanpa   proses pembersihan.   Tidak adanya air minum yang ber

Guru Ponto, Guru Pesik, Guru Tampenawas dan Guru Martin

Guru Ponto (duduk) , Guru Pesik ( kiri ),   Guru Tampanawas   ( kanan ), dan   G uru Martin (berdiri di tengah) Dari buku :   Uit den aanvang der Karo-Batak zending Penulis :   Ponto, Nikolaas Tahun Publikasi buku :   1909 Pada 18 April 1890, Nederlands Zendelingenootschap (NZG), mengutus Pdt. H.C. Kruyt dari Tomohon, Minahasa, ke Tanah Karo.   Kruyt tinggal di Buluh Awar yang menjadi pos penginjilan yang pertama di Tanah Karo. Tahun berikutnya dia menjemput empat orang Guru Injil yaitu B. Wenas, J. Pinontoan, R. Tampenawas, dan H. Pesik. Keempat orang inilah yang menjadi rekan Kruyt melakukan penginjilan di Karo. Sebelumnya, keempat orang ini juga bekerja di daerah Minahasa, Sulawesi Utara. Pdt. Henri Guillaume (utusan RMG dari Jerman) datang juga dari Saribudolok yang sebelumnya tinggal di Tapanuli. Bersama dengan Pdt. Henri Guillaume, datang pula seorang guru injil, bernama Martin Siregar .   Perjalanan di Dusun. Menelusuri sungai Seroewe. Dari

Rombongan Pemusik Karo di Depan Sultan Deli (1920-1921)

 Rombongan pemusik Karo   di depan Sultan Deli. Datuk dari Deli  menari   dengan wanita Karo.   Karosch orkest den Sultan van Deli hulde brengend. Datoe's van Deli dansen met vrouwen van Karosche hoofden. Dari buku : De volken van Nederlandsch-Indië in monographieën Halaman : 133 Tahun : 1920-1921 Penulis : Eerde, J.C. van