Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2012

Bukit Kadir

Bukit Kadir disusun oleh Major Djenderal Djamin Gintings. Diterbitkan CV Umum tahun 1968; 316 halaman. Bukit Kadir mengisahkan perjuangannya di daerah Karo sampai ke perbatasan Aceh melawan Belanda. Seorang anggotanya, Kadir, gugur disebuah perbukitan di Tanah Karo dalam suatu pertempuran yang sengit dengan pasukan Belanda. Bukit itu sekarang dikenal dengan nama Bukit Kadir.

Foto Pendiri TKR Tanah Karo

Foto-foto Djamin Gintings

Djamin Gintings Menyelamatkan Martabat Republik Indonesia

Djamin Gintings Selamatkan “Daerah Modal” Opini oleh USMAN PELLY Saya masih ingat sosok perwira-perwira TNI ketika itu. Djamin Gintings orangnya kurus tinggi semampai, selalu pakai peci tentara. Setelah Kutacane dibombardir dua pesawat pemburu Belanda, esok paginya saya ikut kakek mengungsi ke sebuah desa sekitar 12 km dari kota. Setiap pagi saya dan kakek ke kota dari desa pengungsian itu untuk berjualan di pasar. Kami melewati Macan Kumbang, sebuah perkebunan karet yang dibangun semasa Jepang. Ternyata beberapa minggu sebelum penyerangan pesawat Belanda itu, Macan Kumbang, telah menjadi markas pertahanan Let.Kol. Djamin Gintings, Komandan Resimen IV TNI pindahan dari tanah Karo. Di kota orang bercerita bahwa markas pertahanan RI itu hijrah dari Tanah Karo ke Tanah Alas, sesuai kesepakatan Renville. Tanah Karo dianggap sudah menjadi wilayah Belanda dan Negera Sumatra Timur (NST). Karena itu kedudukan Kutacane menjadi penting. Kini Tanah Alas menjadi garis

Penjual Pisau dan Peralatan Lainnya

Mann mit Gegenständen und Waffen. Creation Date    1926 Source : ETH-Bibliothek Zürich, Bildarchiv Mann mit Gegenständen und Waffen. Creation Date    1926 Source : ETH-Bibliothek Zürich, Bildarchiv

Ndikar

KARO-TANZ UND KULT. TANZ Creation Date    1926 Source : ETH-Bibliothek Zürich, Bildarchiv KARO-TANZ UND KULT. TANZ Creation Date    1926 Source : ETH-Bibliothek Zürich, Bildarchiv

Menari

Menjual Kain di Pasar Kabanjahe

KARO-MARKT. TUCHHANDEL ([...] VADJA) KABAN DJAHÉ Creation Date    1926 Source :  ETH-BibliothekZürich, Bildarchiv KARO - MARKT. MARKT IN KABAN DJAHÉ Creation Date    1926 Source :   ETH-BibliothekZürich, Bildarchiv KARO-MARKT. KARO-FRAUEN, KABAN-DJAHÉ Creation Date    1926 Source :   ETH-BibliothekZürich, Bildarchiv

Kampong Gurukinayan

KARO-HÄUSER. GOEROE KINAJAN Source : ETH-Bibliothek Zürich, Bildarchiv Creation : Date  1926

Suli Ginting, Peti Mati dan Bensin untuk Keadilan

Suli Ginting, Peti Mati dan Bensin untuk Keadilan Oleh : Ahmad Arif SULI Ginting (73) tak pernah belajar tentang kesadaran kritis dari buku-buku ataupun belajar tentang gerakan perlawanan secara sistematis. Kepahitan hidupnya sebagai petanilah yang membuatnya berani ”melawan” . Tak terhitung berapa kali lelaki yang tak pernah mengenyam pendidikan formal ini keluar masuk ruang sidang. Mulai dari kepala desa, bupati, ketua DPRD, kepala polres, kepala polda, Kepala Polri, hingga presiden pernah digugat Suli. Hingga kini, lelaki dari Desa Lau Cimba, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, itu memang belum pernah memenangi gugatannya di pengadilan, bahkan beberapa kali dia hampir bangkrut karena digugat balik. Namun, tak ada istilah menyerah dalam kamus Suli Ginting. Siapa pun yang dinilainya merusak lingkungan dan merugikan masyarakat kecil dilawannya. Lelaki yang memiliki 20 cucu dari delapan anaknya tersebut juga sangat getol berdemonstrasi tunggal. Seja

Berjualan Manggis di Kabandjahé (1926)

Sumber foto : e-pics.ethz.ch

Penjaga Tradisi Pewarna Indigo di Karo

Perjalanan kami di Tanah Karo, melacak jejak masa silam yang mempertemukan Sandra dengan para penjaga tradisi biru Karo (Nande Pringetten, Nande Indra, Nande Pulung). Nande Peringetten sudah meninggal dunia, pun di tangan lainnya tradisi biru sudah tak ada. Banyak yang hilang tradisi tenun Karo, termasuk motif-motif, selain warna-warna asli (catatan MJA Nashir dalam "Berkelana dengan Sandra - Menyusuri Ulos Batak) Dalam catatan MJA Nashir yang tertuang di dalam buku "Berkelana dengan Sandra – Menyusuri Ulos Batak," ia menemani Sandra Niessen yang telah merangkum hasil kerjanya selama 30 tahun menjadi buku berukuran 23X29 cm setebal 568 halaman dengan judul  “Legacy in Cloth – Batak Textiles of Indonesia” (KITLV Press Leiden, 2009). Buku ini merupakan hasil penelitiannya tentang Ulos dan Uis hasil tenunan suku Batak Toba, Simalungun dan Karo. Sandra kembali dengan nama “Proyek Pulang Kampung 2010,” di mana dengan buku itu ia ingin mengembalikan lagi apa ya

Pemusik Karo Jaman Dulu

,, Pemusik Karo Karo - Hoogvlakte. Muzikanten. Fotografer : Hüttenbach & Co., H. Mij / Medan Date : 1906 – 1913 Source : KITLV

Konflik Onderneming dan Rakyat Penunggu di Sumatra Timur (bagian 3)

Assistentswoning bij tabakvelden in Deli Artist : Kleingrothe, C.J. / Medan Date : Circa 1900 Source : KITLV lanjutan dari bahagian 2 Resesi Ekonomi 1930 dan Pengaruhnya di Sumatra Timur Pada akhir tahun 1920, di daerah  Karo wilayah Kesultanan Deli telah berkembang kebiasaan hanya memberikan setengah jaluran kepada pendatang-pendatang baru dari dataran  tinggi Tanah  Karo. Proses ini sering mengalami gangguan konflik-konflik kecil sehubungan dengan status dan luas tanah tersebut di antara para penggarap dan pihak perkebunan. Akibatnya pada tahun 1929 dibentuk komisi untuk menentukan penyelesaian yang tetap atas konflik-konflik tanah  jaluran, yang setiap tahun makin  meningkat pada setiap pembagian tanah setelah selesai panen  tembakau. Ternyata komisi ini mengalami kesulitan, sedangkan keadaan  semakin parah sebagai akibat dari resesi dunia (malaise  atau zaman “meleset”)  pada tahun 1930. Perkebunan-perkebunan tembakau mengurangi daerah penanamannya, dan denga

Konflik Onderneming dan Rakyat Penunggu di Sumatra Timur (bagian 2)

"Tabak zaadbeddingen" in Deli. Artist : Kleingrothe, C.J. / Medan Date1905 – 1930 Source : kitlv.pictura-dp.nl “Tangis ratapnja Batak Karo di Loehak Langkat Hoeloe” Pada soeatoe hari saja lihat 4 orang laki-laki Batak melintas hendak pigi ke Bindjai; saja dengar tjakap mereka itoe satoe sama lain katanja - “Bagaimana ini hal? Apa  kita raajat maoe diboenoeh oleh kepala-kepala kita jang lebih tinggi? Tjoebalah soedara fikir, inilah mahalnja makanan. Oesahkan kepala-kepala kita hendak memberi petoendjoek pada kita boeat djalan kehidoepan, tetapi mereka penghoeloe-penghoeloe kita masing-masing membuat actie yang menekan  dan bikin mati kita ampoenja kehidoepan. Bagaimana saja tidak bilang begitoe? Tjoba  soedara fikir didalam segala roepa kita ditindis betoel-betoel oleh kita ampoenja penghoeloe; sedjak moelai dari hal jang  ketjil  hingga sampai pada hal  jang berpenting sekali; kita orang ada dikotak-katikkan oleh itoe penghoeloe-penghoeloe. Apa maoe diboenoeh

Konflik Onderneming dan Rakyat Penunggu di Sumatra Timur (bagian 1)

onderneming Padang-boelan van de Amsterdam Deli Compagnie bij Medan. Source :  http://kitlv.pictura-dp.nl/ Ginting Margana, “Kabratan anak negri dan toean toean kebon” , Andalas, 22 Agustus 1918 : Di bawah ini saja toetoerken satoe persatoe kaberatan anak negri jang telah dilakoeken oleh toean toean kebon soepaja djangan kelak saja ini dikataken t.t. pembatja mengisep kabar dari oedjoeng djari sadja : Dimana ladang jang tanahnja soeboer dan rata sedikit  t.t.  kebon asingkan, itoe boeat ladang sewa, atawa boeat djoealan. Mana ladang jang tida saberapa baik, itoelah dibagi boeat anak negeri.  Ladang-ladang dibagi oentoek anak negri, poen djangan di sangka, dibagi oleh toean toean kebon menoeroet sepandjang boenji Contract, itoelah sekali kali tida! Boektinja terseboet di dalam Contract ladang penoenggoel boeat anak negri dalem satoe tangga jaitoe (1 H Are) atawa 10000 M. Diladang j.t.s. selainnja  dari  pokok kajoe androng, toean kebon tanem poela sematjem kajo

Rakut Si Telu and Tutur Si Waluh (English Version)

Rakut Si Telu Rakut Si Telu are formed from associations of clans that become a kinship of relationship. The meanings of Rakut Si Telu (tri Tunggal) are three of society is one in order to be completeness for Karo peoples. The completeness is mean of social institute in karo society that consists of three groups, they are: i. Kalimbubu ii. Anak Beru iii. Senina All of people have opportunity to be  Kalimbubu, Anak Beru, Senina in their life. These make life of Karo become more interesting to be knowledge. Each kind of  Rakut Si Telu have its  own meaning  that will be explained  as follows: 1) Kalimbubu Kalimbubu is group who get position to be respect in the middle of family like the daughter married with a man of certain family or clan. The assignments of Kalimbubu to observe and give instructions in conference of custom Anak Beru families, and as giver petuah (guidance), as taker of conclusion in problem toward Anak Beru, because Kalimbubu is an actor tha

Teks Relief Pilar Tebing Di Berastagi Sebagai Representasi Identitas Masyarakat Karo

“Teks Relief Pilar Tebing Di Berastagi Sebagai Representasi Identitas Masyarakat Karo” oleh Zakharia Ginting (Universitas Sumatera Utara) Pendapat Saussure (dalam Sobur, 2004: 46) tentang simbol adalah sejenis tanda yang mempunyai hubungan antara penanda dan petanda seakan-akan bersifat arbitrer. Seperti simbol relief sebagai penanda yang merupakan aspek material yaitu bunyi atau pahatan yang bermakna, sedangkan petanda adalah aspek mental yaitu gambaran mental, pikiran, atau konsep dari identitas simbol relief itu sendiri. Penanda dan petanda merupakan kesatuan seperti dua sisi dari sehelai kertas. Suatu penanda tanpa petanda tidak mungkin disampaikan atau ditangkap lepas dari penanda. Relief adalah pahatan yang menampilkan bentuk dan gambar dari permukaan rata disekitarnya, gambar timbul, dan  perbedaan ketinggian pada bagian permukaan bumi (Alwi, dkk 2003: 943). Relief bisa merupakan ukiran yang berdiri sendiri maupun sebagai bagian dari panel relief yang lain yang membe