Skip to main content

Posts

Showing posts from 2012

Pencak, Gelang-gelang, Mulih-mulih, Mantera (Lagu Karo 1971)

(Bahagian pertama) Pencak, Gelang-gelang, Pencak, Mulih-mulih, Mantera (Lagu Karo 1971) Direkam di : Berastagi, Tanah Karo, North Sumatra Date : 30 Dec. 1971 Title : Sumatra. 14, Berastagi and Kampung Doulu, Kabanjahe, North Sumatra Creator : Margaret J. Kartomi Contributor : Monash University. Faculty of Arts. School of Music-Conservatorium Date : 1971 Recording session 1 (30 Dec. 1971 in Berastagi) : No.1. Pencak (continued from MK1-SUM0147) ; No.2. Gelang-gelang ; No.3. Pencak ; No.4. Mulih-mulih ; No.5. Mantera Performer note: No. 1-4 : Perangin-angin, Tjaja Tarigan, Pengulu Adji Nembah, Sehat Sinulingga, Jusup Perangin-angin, Tungkum No. 5 : Redjam Ginting (Pengulu Adji Nembah) Bagian pertama :  Pencak, Gelang-gelang, Mulih-mulih, Mantera (Lagu Karo 1971) Bagian kedua :  Mari-mari, Odak-odak, Kabang Kiung (Doulu 1971) Bahagian ketiga :  Silengguri, Lebuh-lebuh, Io-io Beru Kertah, Limbe danGendang Tongkat (Doulu

Kebun Karet di Sibolangit (1930)

Dari majalah  Insulinde, 1930 — RUBBER (Karet) Selengkapnya catatan ini dapat dibaca di : Royal Tropical Institute Getapte rubberboom van een bevolkingstuin bij Sibolangit Pohon Karet yang disadap di kebun karet di Sibolangit 

Catatan Geografis Karo di tahun 1909

Sumatera Utara : Laporan atas nama Yayasan Humboldt dari Royal Prussian Academy of Sciences di Berlin, dieksekusi pada tahun 1904-1906 ekspedisi, Aflevering 1, 1 Januari 1909 - Bab VIL. Geografis fitur dari Batak-Lander Nord-Sumatra : Bericht über eine im Auftrage der Humboldt-Stiftung der königlich preussischen Akademie der Wissenschaften zu Berlin in den Jahren 1904-1906 ausgeführte Forschungsreise, Aflevering 1, 1 Januari 1909 — VIL Kapitel. Das geographische Bild der Batak-Lander.

Durian Sibolangit (1930-1934)

Menjual Doerian Sibolangit (dataran tinggi Karo) Verkoop van Doerian te Sibolangit (Karo-hoogvlakte) Selanjutnya dapat di baca di :  RoyalTropical Institute Insulinde, 1930 - VI. BEBERAPA CATATAN STATISTIK Insulinde, 1930 — VI. EENIGE STATISTISCHE GEGEVENS Doerian di Pasar Sibolangit Selanjutnya dapat di baca di :  RoyalTropical Institute IMededeeling / Afdeeling handelsmuseum, Koloniaal instituut te Amsterdam, Jaargang 0, Aflevering 14, 1 Januari 1934 — Mangga gedong van Java

Taman Sibolangit dari Laporan JA Lörzing (1 Januari 1918)

Taman Sibolangit (Diambil dari laporan hortulanus, Pak JA Lörzing). Pemeliharaan jalan dan kotak menyita sebagian besar tenaga kerja yang tersedia. Jalan yang tak beraspal sementara tersisa. Hanya rumput terus dibuat pendek oleh  mesin. Subyek secara bertahap dipangkas. Pohon dukungan untuk tanaman merambat begitu parah ditempatkan. Juga naungan pohon untuk mata pelajaran dengan tanaman hutan. Pembagian dengan tanaman hias yang berkembang. Pasokan air untuk kolam selesai, tetapi biaya besar karena sebagian sejalan dengan perawatan  jalan utama. Bagian terbesar dari danau akhirnya mampu menampung  air dengan baik. Benih yang dikirim dari Buitenzorg (Bogor) terutama tumbuhan runjung, tahun ini tidak begitu baik tumbuhnya. Tanaman di rumah kaca terbuka juga banyak menderita karena ulat. Pada pemangkasan dari jalan di bagian utama dari divisi ini, yaitu cagar alam, terus-menerus dan berhasil bekerja sehingga yang sebelumnya hampir tidak dapat diakses banyak sekarang d

Mata Air Sibolangit (1955)

Laporan tahunan / "Air Bersih" NV, Issue 51, ​​ 1 Januari 1955 - LAMPIRAN VI Jaarverslag / Waterleiding-maatschappij "Air Bersih" N.V, Aflevering 51, 1 Januari 1955 — BIJLAGE VI Sumber :  Royal Tropical Institute          

Karo dalam Tulisan J.Sibinga Mulder (1936)

Jurnal Tropis Belanda untuk penyebaran pengetahuan Timur Belanda dan Hindia Barat, Volume 9, Nomor 15, 16 November 1936 – Ke Danau Toba Oleh J. Sibinga Mulder Sumber : Royal Tropical Institute In het hartje van Sumatra ligt, eloor steile bergwandelen omgeven, het majestueuze Tobameer, sedert onheuglijke tijden heilig voor de bevolking, die er in wijlen kring omheen woont. Het werd tot voor een goede so jaren door haar als ~Bongbong" beschouwd, dat is ontoegankelijk voor vreemdelingen. De bewoners, met den algemeenen naam Bataks aangeduid, zijn naar het gebied, dat zij bewonen, genoemd, maar we kunnen hen in het algemeen in twee groote groepen verdeden, nl. ele Tobabalakj en de Karobalakó. De laatsten bewonen de hoogvlakte, die het Tobameer ten Noorelen en ten Oosten begrenst en de Toba's het Westen en Zuielwesten. Maar welk een groote oppervlakte de gezamenlijke Tobalanden beslaan, blijkt wel het beste uit ele begrenzingen.

Pembangunan Lao Si Momo

Rumah Gaya Karo di Lao Si Momo Lebih tepat dapat disebut bangunan yang akan saya tulis berikut ini. Kami akan berbicara  terutama tentang desainer dan pembangunnya yaitu Mr Van Bendegom , direktur pelatihan pusat dan dekorasi kerajinan dari Institut Batak. Bagimana perasaannya setelah peresmian bangunan yang ia bangun dimana terlihat bangunan menggunakan arsitektur budaya Karo namun sejalan dengan tuntutan Barat dipenuhi tentang kenyamanan dan kebersihannya. Pengelola mengawali perkenalan dengan menyebutkan bahwa Lao si Momo adalah nama sebuah sungai kecil, letaknya beberapa jam dari Kaban Djahé, tidak jauh dari jalan ke arah Gajo dan Alaslanden. Ada yang mengatakan sungai yang segera menghilang secara misterius ke dalam tanah. Pemerintah kolonial mendirikan tempat ini untuk orang-orang malang, yang dengan jumlah beberapa ratus di Batak, dan dua atau tiga ratus di Karoland para penderita kusta. Pendiri koloni tempat menampung penderita kusta di Karosche kusta adalah mi

Asal Mula Markisa di Karo

Dari tulisan di Kolonial Institute di Amsterdam, Volume 0, Nomor 14, 1 Desember 1934 :  Markisa atau markieza dari Deli (Karo). Markieza atau markisa) adalah buah dari pohon anggur Passiflora cdulis Sims 1), yang tumbuh awalnya di Amerika Selatan. Lalu ditanam di  Indisc (Hindia Belanda). Tanaman ini baik tumbuh di daerah pegunungan, atau dalam iklim yang relatif tidak begitu panas. Seperti pada gambar tanaman tumbuh meluas dengan banyak cabang, menjulur di tiang-tiang seperti membentuk tempat berteduh.  Di daerah pegunungan Jawa Barat telah lama dikenal, adalah perkebunan pertama di tahun 1914 dibuat Prof. L. P. DE Bussy. kemudian dibawa dari Jawa ke Dataran Tinggi Karo daerah Pantai Timur Sumatera. Beberapa tahun terakhir memang sedang tumbuh ekpansi ke arah sana. Di dataran rendah, misalnya di Medan, tanaman akan tumbuh, tapi tidak pernah mekar. Namun sebaliknya di Dataran Tinggi, hampir sepanjang tahun semua buah bisa dipanen dan beberapa kali d

Sibolangit dalam Majalah Insulinde, 1930 — SUIKERRIET

Insulinde, 1930 — SUIKERRIET Sumber :  Royal Tropical Institute Penjual Goela Mangkok di Pasar Sibolangit

Karo dalam Majalah Insulinde, 1930

Insulinde, 1930 — AARDAPPEL Sumber :  Royal Tropical Institute Kebun sayuran di dataran tinggi Karo , tanaman kol Membawa kol ke pasar di dataran tinggi Karo

Si Narsar Karokaro, Raja Catur

Kisah tentang pecatur dunia yang berasal dari Karo memang sangat mengagumkan. Dalam beberapa majalah di jaman kolonial Belanda banyak menuliskan tentang permainan hebatnya. Di waktu yang lalu sempat dibahasa tentang Narsar, dapat dibaca di tulisan sebelumnya yaitu :  ~ Si Narsar Karokaro, Master Catur Dunia Jaman Hindia Belanda (bagian 1) ~ Si Narsar Karokaro, Master Catur Dunia Jaman Hindia Belanda (bagian 2) ~ Si Narsar Melawan Saffier, 1917 Pada tulisan kali ini akan ditampilkan beberapa pemberitaan lainnya di tulisan tahun 1914. Mohon maaf bila penterjemahannya belum sempurna. S i Narsar Karo-karo, raja catur Tulisan ini berasal dari mingguan untuk Indie (Hindia Belanda), Volume 10, Issue 41, 25 Januari 1914 - Si Narsar, sang raja catur Untuk beberapa waktu, perhatian pemain catur Hindia Belanda ditarik oleh munculnya sebuah bintang di  jagat percatur-an. Si Narsar , pribumi yang pintar di lapangan catur, sudah banyak tampil  di pertandingan catur, dan

Perjalanan Mengejar Pencuri Kuda (1918)- bagian 2

Bahagian pertama dapat dilihat di : Perjalanan Mengejar Pencuri Kuda (1918)- bagian 1 Judul asli dari sumber tulisan : Hindia Belanda : Koran mingguan untuk Belanda dan koloni, Volume 2, Issue 7, 15 Mei 1918 – Sebuah Perjalanan menuju dataran tinggi KARO. EEN TOCHTJE IN DE BATAK STREKEN.

Perjalanan Mengejar Pencuri Kuda (1918)- bagian 1

Hindia Belanda : Koran mingguan untuk Belanda dan koloni, Volume 2, Issue 7, 15 Mei 1918 – Sebuah Perjalanan menuju dataran tinggi KARO. Pada malam di tanggal 11 sampai 12, seorang pegawai saya terjaga pukul 02:30 malam dengan pengumuman yang kurang menyenangkan : bahwa kuda saya mungkin dicuri. Sebelumnya badai malam begitu besar dan hujan jatuh di sebahagian besar malam dengan tetasan hujan yang lebat membasahi atap yang terbuat dari daun nipah, seperti kebanyakan atap bangunan milik orang-orang Hindia Belanda. Dan saya yakin kuda itu telah dicuri. Saya yakin karena binatang itu begitu kuat, pencuri itu tidak akan pernah berpikir panjang untuk melarikan diri dengan kuda itu. Pada malam yang gelap, tidak ada dari hewan yang terlihat. Karena itu saya mengambil tindakan langsung dan saya meminta pegawai saya untuk mendeteksi ke dua arah ke pegunungan dan ke arah menuju dataran rendah. Aku ingin besok di awal siang sudah memperoleh kabar, tentang arah mana para pencu

Laporan 1909

Sumatera Utara : Laporan atas nama Yayasan Humboldt dari Royal Prussian Academy of Sciences di Berlin , dieksekusi pada tahun 1904-1906 ekspedisi , Aflevering 1 , 1 Januari 1909. Nord-Sumatra : Bericht über eine im Auftrage der Humboldt-Stiftung der königlich preussischen Akademie der Wissenschaften zu Berlin in den Jahren 1904-1906 ausgeführte Forschungsreise, Aflevering 1, 1 Januari 1909 — 1. Mischungsglieder und Wanderungen. mischungsglieder und wanderungen      

Jalan Organis, Penyelamat Jeruk Karo

Serangan lalat buah di kebun-kebun jeruk petan di Karo Sumber gambar : Beritadaerah.com L antaran gagal panen terus-menerus akibat serangan lalat buah ( bactrocera dorsalis ), banyak kebun-kebun jeruk di tanah karo ditelantarkan pemiliknya. Tapi, satu pekebun di Desa Salit terus bersemangat merawat kebunnya dengan cara yang ia yakini sebagai jalan penyelamat jeruk Karo. Jalan organis! Ir. Usaha Barus, namanya. Seorang pekebun buah yang oleh konsumen di Pulau Jawa disebut “Jeruk Medan”. Seperti para pekebun lainnya, di kebunnya gampang dijumpai jeruk yang jatuh busuk setelah terserang lalat buah. Padahal sejumlah upaya telah dilakukan untuk mengatasi serangan jenis serangga ini. Salah satunya dengan memasang perangkap. Baik perangkap berupa lembaran plastik berwarna oranye diolesi perekat maupun perangkap dari botol kemasan berumpan metil eugenol . Kedua perangkap ini menggandul di setiap pohon. Pada masing-masing perangkap, berpuluh-puluh lalat buah mati terjebak. M

DE KARO-HOOGVLAKTE (1942)