Skip to main content

Pa Datas, Beethoven dari Karo (1920) - bagian 1

Si Datas van Soerbakti, Karolanden, Noord-Sumatra
Datum    1914-1919
Urheber : T. (Tassilo) Adam (Fotograaf/photographer).

Si Datas, de Bataksche Beethoven.

Dalam bukunya Parsorion (riwayat Hidup) ni Missionar Gustaf Pilgram Dohot Harararat Ni HaKristenon di Toba, Dr. Andar Lumban Tobing (1981) mencatat bahwa pada tahun 1885, Gustav Pilgram sudah menulis tentang musik Gondang Sabangunan. Tulisan ini berjudul  "Referat Uber heidnische Musik und Tanz" (Lihat juga J.P.Sarumpaet, 1988). Pilgram mengulas tentang musik Gondang Sabangunan dari perspektif seorang Kristen. 

Toenggoel P.Siagian (1966) pada artikelnya "Bibliography on the Batak People" di dalam jurnal Indonesia terbitan Cornell University, mencatat beberapa penulis lain. Pertama, J.H.Meerwaldt (1904, 1905,1906,dan 1907) yang secara kontinu menulis tentang adat, agama, tekstual lagu-lagu, dan deskripsi instrumen musik Batak (Batak Toba), termasuk tartar Sigale-gale. Naskah ini berjudul "Gebruiken in het maatschappelijk leven der Bataks”, terdapat pada jurnal/serial berjudul Mededelingen van wage het Neder/andsch Zendeling-genootschap yang diterbitkan di Rotterdam. 

Yang kedua adalah J.G. Huyzer dengan artikelnya berjudul "Indonesische muziekinstrumenten" di dalam Tijdschrift voor Nederlandsch India, penerbitan 1928-1929 di Batavia. Huyzer membicarakan dan menelaah tentang perbedaan bentuk fisik hasapi, instrumen yang dipetik dan mempunyai dua senar. J.P.Sarumpaet (1988) dalam bukunya  Bibliografi Batak, terbitan Sahata Publication-Melbourne, juga menyebutkan dua nama penulis yang menyumbang tulisannya antara tahun 1920-an dan 1930-an. 

Penulis pertama adalah J.Koning yang pada tahun 1920 menulis sebuah artikel pendek berjudul  "Si Datas, de Bataksche Beethoven." Artikel ini membicarakan kepiawaian permainan instrumen Kulcapi Pak Datas Surbakti yang tinggal di Brastagi pada saat itu.


Bersambung ke :  Pa Datas, Beethoven dari Karo (1920) - bagian 2

Selengkapnya dapat dibaca :

22 September 1920
Si Datas, de Bataksche Beethoven.
Penulis : J.Koning 






Sumber :

~Dokumentasi Dan Publikasi Musik Gondang Sabangunan : Sebuah Retrospeksi oleh Mauly Purba 

Si Datas, de Bataksche Beethoven.

Comments

Popular posts from this blog

Nasehat-Nasehat dan Ungkapan-Ungkapan

Nasehat-Nasehat Orang tua Karo, termasuk orang tua yang suka memberikan nasehat-nasehat kepada anggota keluarganya. Dalam nasehat yang diberikan selalu ditekankan, agar menyayangi orang tua, kakak/abang atau adik, harus berlaku adil. Menghormati kalimbubu, anakberu, senina sembuyak, serta tetap menjaga keutuhan keluarga.   Beberapa nasehat-nasehat orang-orang tua Karo lama, yang diungkapkan melalui ungkapan-ungkapan antara lain: Ula belasken kata la tuhu, kata tengteng banci turiken . Artinya jangan ucapkan kata benar, tetapi lebih baik mengucapkan kata yang tepat/pas. Ula kekurangen kalak enca sipandangi, kekurangenta lebe pepayo , artinya jangan selalu melihat kekurangan orang lain, tetapi lebih baik melihat kekurangan  kita (diri) sendiri atau  Madin me kita nggeluh, bagi surat ukat, rendi enta, gelah ula rubat ,  artinya lebih baik kita hidup seperti prinsip  surat ukat (surat sendok), saling memberi dan memintalah agar jangan sampai berkelahi. Beliden untungna si apul-apulen

Kumpulan Teks dan Terjemahan Lagu-lagu Karya Djaga Depari (bagian 2)

8. Mari Kena Mari turang geget ate mari kena Sikel kal aku o turang kita ngerana Aloi, aloi kal aku Kena kal nge pinta-pintangku Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tebing kal kapen o turang ingandu ena Nipe karina i jena ringan i jena Tadingken kal ingandu ena Mari ras kal kita jenda Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tertima-tima kal kami kerina gundari Kalimbubu, anak beru ras seninanta merari Mulih kal gelah kena keleng ate Ras kal kita jenda morah ate Ula lebe meja dage Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena (sumber : Henry Guntur Tarigan, Piso Surit tahun 1990 halaman : 132) Mari Kena (Marilah mari) Mari adinda sayang marilah mari Ingin daku kita berbicara Dengar, dengarkanlah daku Dikaulah yang sangat kurindukan Mari, marilah sayang Mari, marilah sayang Sangat terjal jalan ke rumahmu sayang Ada banyak ular pula di situ Tinggalkanlah rumahmu itu Mari kita bersama di si

Musik Karo - Gendang Tiga Sendalanen (bagian 5)

7.2 Gendang telu sendalanen Secara harfiah Gendang telu sendalanen memiliki pengertian tiga alat musik yang sejalan atau dimainkan secara bersama-sama (sama seperti pengertian Gendang Lima Sendalanen). Ketiga alat musik tersebut adalah (1)  Kulcapi/balobat , (2)  ketengketeng,  dan (3)  mangkok.  Dalam ensambel  ini ada dua istrumen yang bisa digunakan sebagai pembawa melodi yaitu   Kulcapi  atau  balobat.   Pemakaian  Kulcapi atau balobat  sebagai pembawa melodi dilakukan secara terpisah dalam upacara yang berbeda.  Sedangkan  Keteng-keteng dan  mangkok merupakan alat musik pengiring yang menghasilkan pola-pola ritem yang bersifat konstan dan repetitif. Jika  Kulcapi digunakan sebagai pembawa melodi, dan  keteng-keteng  serta mangkok sebagai alat musik pengiringnya, maka istilah  Gendang telu sendalanen sering disebut   Gendang Lima Sendalanen Plus Kulcapi ,  dan jika balobat sebagai pembawa melodi, maka istilahnya  tersebut  menjadi  gendang balobat.  Masing-masing alat mu