Skip to main content

Si Narsar Karokaro, Raja Catur


Kisah tentang pecatur dunia yang berasal dari Karo memang sangat mengagumkan. Dalam beberapa majalah di jaman kolonial Belanda banyak menuliskan tentang permainan hebatnya. Di waktu yang lalu sempat dibahasa tentang Narsar, dapat dibaca di tulisan sebelumnya yaitu : 


Pada tulisan kali ini akan ditampilkan beberapa pemberitaan lainnya di tulisan tahun 1914. Mohon maaf bila penterjemahannya belum sempurna.

Si Narsar Karo-karo, raja catur
Tulisan ini berasal dari mingguan untuk Indie (Hindia Belanda), Volume 10, Issue 41, 25 Januari 1914 - Si Narsar, sang raja catur

Untuk beberapa waktu, perhatian pemain catur Hindia Belanda ditarik oleh munculnya sebuah bintang di  jagat percatur-an. Si Narsar, pribumi yang pintar di lapangan catur, sudah banyak tampil  di pertandingan catur, dan dalam kebanyakan kasus dia adalah pemenangnya. Ke mana pun ia pergi, entah itu ke Batavia, ke Magelang, Semarang , ia memenangkan segala pertandingan tanpa kecuali.

Batavia pada tanggal 6 Januari, bendera dengan sukses besar dalam "Concordia" buat si Narsar si Orang Karo. Dalam 4 1/2 jam dimainkan Si Narsar melawan beberapa pemain secara secara bersamaan (simultan) adalah imbang (terhadap Mr G. Barth) namun memenangkan sisanya. 

Sepanjang malam begitu penuh decak kekaguman. Kecerdikannya dalam menemukan langkah jitu dalam keadaan genting. Dan dalam pertandingan kehormatan dengan H. Meijer, wakil presiden dari Chess Club "Batavia", setelah perjuangan keras akhirnya dimenangkan oleh terakhir Narsar. Inilah kesuksesan kedua terbesar setelah malam sebelumnya.

Di Semarang, sang raja catur juga tahu harus mempertahankan reputasinya. Setelah sukses dalam dua improvisasi sebelumnya, yaitu di klub catur dan Smabers Co, Narsar diminta untuk bermain dengan Tuan Ent der Van Onnen dan Terkuile​​.

Di Magelang, Si Narsar bermain dalam pertandingan simultan yang oleh diikuti 9 orang pemain. Si Narsar memenangkan delapan pertandingan dan bermain imbang lagi.. Pertempuran berlangsung di sana dari pukul setengah tujuh sampai jam sebelas.

Untuk Surabaya, penggemar catur akan segera memiliki waktu yang tepat dan dapat mengukur kekuatan mereka dengan master catur dari Karo ini. Dan bila memungkinkan kemudian Si Narsar berangkat ke Eropa untuk berada di sana untuk mengukur permainan para master Capablanca dan Lasker, kemudian si orang pribumi Karo ini  dengan bangga mengatakan pada setiap mereka yang memujinya bahwa ia telah bermain  catur dengan para master catur dunia di luar negeri yang jauh.

Sumber : Koninklijk Instituut voor de Tropen






Bila diketik ulang :
Weekblad voor IndiĂ«, tevens damesweekblad voor IndiĂ«, Jaargang 10, Aflevering 41, 25 Januari 1914 — Si Narsar, de schaakkoning

Si Narsar, de schaakkoning

Sedert eenigen tijd wordt de aandacht van de Indische schaakwereld getrokken door de verschij ning van een ster aan den schaakhemel. « Si Narsar, de „pientere" inlander op schaakgebied, nee tegen vele gerenommeerde schakers reeds den strijd aange bonden, en in de meeste gevallen kon hij als overwinnaar van het schaaktafeltje opstaan. Overal waar hij kwam, te Batavia, te Magelang, te Semarang, won hij op enkele uitzonderingen ra alle partijen

Te Batavia had op 6 Januari j.l. met groot succes in "Concordia" de eers e „schaakvoorstelling" van den Batakker plaats In 4'/ 2 uur speelde Si Narsar 7 partijen tegelijkertijd. maakte Ă©Ă©n remise (tegen den heer G. Barth) en won de rest. Den geheelen avond door was de belangstelling groot. Vooral tegen 't einde verdtong zich om de laatstovergebleven borden een „galerij", zooals zelfs bij een zware partij ecarte in de „Harmonie'"' moeilijk te vinden zou zijn. Succes was overigens welverdiend. Gezond, origineel en

kalm bleef het spel van den Batakker tot liet einde toe. Zijn groote vindingrijkheid in  vinden van ~ressources in benarde a omstandigheden, en in opzetten van valletjes kwam vooral  uit in een partij, welke hij in den vooravond tegen den eer H. Meijer, vice-voorzitter van de Schaakclub „Batavia", speelde, en die na harden strijd door laatstgenoemde gewonnen werd.

Ook den tweeden avond behaalde Si Narsar een overweldigend succes. Te Semarang heeft de schaakkoning eveneens zijn goeden naam weten te handhaven,. Na zijn succes bij de beide vorige séances, n.l. in de schaakclub en ten huize Smabers en co, werd den Batakker verzocht op 17 dezer een consultatie partij te spelen tegen de heeren Van der Ent, Onnen en Terkuile.

Laatstgenoemde heeren met zwart spelende, wijdden een der moderne openingen in (E 4 —E 5) en behaalden daardoor goedig het voordeel van een pion. Door een foutieve berekening verloor Si Narsar bij een algemeene afruil nog een paard tegen 2 pionnen, zoodat de kansen voor zwart zeer gunstig stonden

Daarca toonde Si Narsar zich in zijne volle kracht en wist met zijn koningin, raadsheer en vrij pion zoodanig te manoeu vreeren en zich een zoo sterke aanvalspositie te verzekeren, dat de leiders van Zwart zich al spoedig niet meer zoo op hun gemak gevoelden.

Een tegenaanval werd door Zwart ingeleid door opruiming van een paard tegen 2 pionnen, zoodat de partijen materieel weder stonden. De positie van Si Narsar bleef echter de sterkere en na afruil der koninginnen, was de partij spoedig beslist. Bij de 68e. zet gaf Zwart dezer een hoogtspannende partij op. Te Magelang had den 19 deszer een „gast voorstelling" plaats. Ook daar speelde Si Narsar in een simultaanseance, waaraan door 9 personen werd deelgenomen. Si Narsar won acht partijen en speelde de andere remise. De strijd duurde daar van half zeven tot ruim elf uur.

Te Soerabaia zullen de schaakliefhebbers binnenkort hun hart kunnen ophalen en hun krachten kunnen meten met die van den Batakschen meester. En als mogelijk straks Si Narsar naar Europa vertrekt om zich daar te gaan meten met de grootmeesters in het spel, me' een Capablanca en een Lasker, dan zullen in de Bataklanden de inlanders vol trots elkaar vertellen van hun lauden rasgenoot die in het wereldbekende schaakspel zijn meester ging zoeken in verre vreemde landen.



Tulisan ini berasal dari mingguan untuk Indie (Hindia Belanda), Volume 10, Issue 51, ​​5 April 1914 - Catur Dunia. 

Weekblad voor IndiĂ«, tevens damesweekblad voor IndiĂ«, Jaargang 10, Aflevering 51, 5 April 1914 — Uit de Schaakwereld. [CHAPTER]



Sumber : Koninklijk Instituut voor de Tropen

Comments

Popular posts from this blog

Nasehat-Nasehat dan Ungkapan-Ungkapan

Nasehat-Nasehat Orang tua Karo, termasuk orang tua yang suka memberikan nasehat-nasehat kepada anggota keluarganya. Dalam nasehat yang diberikan selalu ditekankan, agar menyayangi orang tua, kakak/abang atau adik, harus berlaku adil. Menghormati kalimbubu, anakberu, senina sembuyak, serta tetap menjaga keutuhan keluarga.   Beberapa nasehat-nasehat orang-orang tua Karo lama, yang diungkapkan melalui ungkapan-ungkapan antara lain: Ula belasken kata la tuhu, kata tengteng banci turiken . Artinya jangan ucapkan kata benar, tetapi lebih baik mengucapkan kata yang tepat/pas. Ula kekurangen kalak enca sipandangi, kekurangenta lebe pepayo , artinya jangan selalu melihat kekurangan orang lain, tetapi lebih baik melihat kekurangan  kita (diri) sendiri atau  Madin me kita nggeluh, bagi surat ukat, rendi enta, gelah ula rubat ,  artinya lebih baik kita hidup seperti prinsip  surat ukat (surat sendok), saling memberi dan memintalah agar jangan sampai berkelahi. Beliden untungna si apul-apulen

Kumpulan Teks dan Terjemahan Lagu-lagu Karya Djaga Depari (bagian 2)

8. Mari Kena Mari turang geget ate mari kena Sikel kal aku o turang kita ngerana Aloi, aloi kal aku Kena kal nge pinta-pintangku Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tebing kal kapen o turang ingandu ena Nipe karina i jena ringan i jena Tadingken kal ingandu ena Mari ras kal kita jenda Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tertima-tima kal kami kerina gundari Kalimbubu, anak beru ras seninanta merari Mulih kal gelah kena keleng ate Ras kal kita jenda morah ate Ula lebe meja dage Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena (sumber : Henry Guntur Tarigan, Piso Surit tahun 1990 halaman : 132) Mari Kena (Marilah mari) Mari adinda sayang marilah mari Ingin daku kita berbicara Dengar, dengarkanlah daku Dikaulah yang sangat kurindukan Mari, marilah sayang Mari, marilah sayang Sangat terjal jalan ke rumahmu sayang Ada banyak ular pula di situ Tinggalkanlah rumahmu itu Mari kita bersama di si

Musik Karo - Gendang Tiga Sendalanen (bagian 5)

7.2 Gendang telu sendalanen Secara harfiah Gendang telu sendalanen memiliki pengertian tiga alat musik yang sejalan atau dimainkan secara bersama-sama (sama seperti pengertian Gendang Lima Sendalanen). Ketiga alat musik tersebut adalah (1)  Kulcapi/balobat , (2)  ketengketeng,  dan (3)  mangkok.  Dalam ensambel  ini ada dua istrumen yang bisa digunakan sebagai pembawa melodi yaitu   Kulcapi  atau  balobat.   Pemakaian  Kulcapi atau balobat  sebagai pembawa melodi dilakukan secara terpisah dalam upacara yang berbeda.  Sedangkan  Keteng-keteng dan  mangkok merupakan alat musik pengiring yang menghasilkan pola-pola ritem yang bersifat konstan dan repetitif. Jika  Kulcapi digunakan sebagai pembawa melodi, dan  keteng-keteng  serta mangkok sebagai alat musik pengiringnya, maka istilah  Gendang telu sendalanen sering disebut   Gendang Lima Sendalanen Plus Kulcapi ,  dan jika balobat sebagai pembawa melodi, maka istilahnya  tersebut  menjadi  gendang balobat.  Masing-masing alat mu