Skip to main content

Air Minum untuk Medan (1903)



Saluran Air No. 4 oleh K.M. 0.550.
Saluran Air No. 3 oleh K. M. 0.375.

Pengembangan budi  budaya tembakau  di Deli, Langkat dan Serdang di  pantai timur Sumatera telah menyebabkan perkembangan pesat kota Medan. Medan pada tahun 1886  telah menjadi ibukota provinsi, dengan pengalihan dari Bengkalis. Dan pengembangan jalur Kereta Api dilakukan di Medan. Sultan Deli memilih tempat tinggalnya di Medan  dan membangun sebuah istana yang indah.

Secara bertahap jalan dibangun dan juga penerangan listrik.  Penduduk yang semakin meningkat,  kebutuhan air minum untuk keperluan rumah tangga dan mencuci pun tidak mencukupi kota ini.

Medan menderita kekurangan air dan  bahkan tuntutan sederhana kebersihan tidak terpenuhi..

Air Sungai Deli tidak bisa digunakan tanpa proses pembersihan  sebelum dipakai  untuk keperluan rumah tangga, sumur tidak bisa diminum dengan tanpa  proses pembersihan.  Tidak adanya air minum yang bersih setiap tahun timbul kasus kolera dan tipus. Pada tahun 1901 angka kematian  adalah 40 kasus di antara seribu orang.

Penduduk Medan pada tahun 1900 terdiri dari:
Eropa
 : 549 orang
Pribumi :  3.129 orang
Cina
: 7.745 orang
Arab
:  34 orang
Orang  asing lainnya : 1.267 orang
Dengan demikian total
:  12.724 orang

Mellihat situasi ini, Deli Maatschappij dalam rangka  memecahkan masalah ai tertanggal 3 Februari 1903 melakukan kontrak pengerjaan  jangka waktu satu tahun.

Sumber air yang dipilih ada  tiga sumber dekat dengan Roemah Soemboel. Mereka  berasal dari Lau Benterodan (Lau Benteludan) dan memiliki debit air lebih dari 120 liter per detik.  Pemeriksaan bakteriologis oleh  tuan  Dr. J. GC Vriens, Kepala VTTTe divisi \ an Kebun Raya di Buitenzorg. Dr. W. A. Kuenen, dokter dari Senembah Maatschappij dan Dr. H. Durk, seorang profesor di Sekolah Tinggi di Munich. Hal ini terbukti menjadi sangat cocok untuk air minum.

Anggaran biaya konstruksi oleh Bapak Boshuyer ditarik ditutup dengan jumlah Æ’ 500.000. Rancangan itu disetujui oleh Mr Dish.

Dari mata air Roemah Soemboel wajib memasok kuantitas hingga 3000 m3 per hari. Per hari dari jumlah total akan dialokasikan 130 M3 per hari untuk distribusi gratis untuk umum, dan selain itu  untuk pemadam kebakaran  akan bebas untuk digunakan. Pembagian gratis ini ke harus dilakukan bagi masyarakat  dengan membuatn minimal  10 hidran, 5 pancuran air minum  dan  3 tempat  pemandian umum.


Tiga sumber yang terletak di Kampong Roemah Soemboel  berada 37 Km  selatan dari kota  Medan dan posisinya berada  500 M lebih tinggi dari kota Medan.  Lokasi ini luasnya  lebih dari 80 Ha dan telah. diserahkan oleh Sultan Deli.

Bangunan sumber air di Roemah Soemboel.


Reservoir di  MEDAN.
 Kapasitas 1.200 Meter kubik
Perusahaan Deli Tua. Volume tangki 75 Meter kubik.. Tinggi  8 Meter
Pipa  di K. M. 13.900.
 

Dari buku :   Drinkwaterleiding te Medan
Diterbitkan tahun :  1919

Comments

Popular posts from this blog

Nasehat-Nasehat dan Ungkapan-Ungkapan

Nasehat-Nasehat Orang tua Karo, termasuk orang tua yang suka memberikan nasehat-nasehat kepada anggota keluarganya. Dalam nasehat yang diberikan selalu ditekankan, agar menyayangi orang tua, kakak/abang atau adik, harus berlaku adil. Menghormati kalimbubu, anakberu, senina sembuyak, serta tetap menjaga keutuhan keluarga.   Beberapa nasehat-nasehat orang-orang tua Karo lama, yang diungkapkan melalui ungkapan-ungkapan antara lain: Ula belasken kata la tuhu, kata tengteng banci turiken . Artinya jangan ucapkan kata benar, tetapi lebih baik mengucapkan kata yang tepat/pas. Ula kekurangen kalak enca sipandangi, kekurangenta lebe pepayo , artinya jangan selalu melihat kekurangan orang lain, tetapi lebih baik melihat kekurangan  kita (diri) sendiri atau  Madin me kita nggeluh, bagi surat ukat, rendi enta, gelah ula rubat ,  artinya lebih baik kita hidup seperti prinsip  surat ukat (surat sendok), saling memberi dan memintalah agar jangan sampai berkelahi. Beliden untungna si apul-apulen

Kumpulan Teks dan Terjemahan Lagu-lagu Karya Djaga Depari (bagian 2)

8. Mari Kena Mari turang geget ate mari kena Sikel kal aku o turang kita ngerana Aloi, aloi kal aku Kena kal nge pinta-pintangku Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tebing kal kapen o turang ingandu ena Nipe karina i jena ringan i jena Tadingken kal ingandu ena Mari ras kal kita jenda Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tertima-tima kal kami kerina gundari Kalimbubu, anak beru ras seninanta merari Mulih kal gelah kena keleng ate Ras kal kita jenda morah ate Ula lebe meja dage Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena (sumber : Henry Guntur Tarigan, Piso Surit tahun 1990 halaman : 132) Mari Kena (Marilah mari) Mari adinda sayang marilah mari Ingin daku kita berbicara Dengar, dengarkanlah daku Dikaulah yang sangat kurindukan Mari, marilah sayang Mari, marilah sayang Sangat terjal jalan ke rumahmu sayang Ada banyak ular pula di situ Tinggalkanlah rumahmu itu Mari kita bersama di si

Musik Karo - Gendang Tiga Sendalanen (bagian 5)

7.2 Gendang telu sendalanen Secara harfiah Gendang telu sendalanen memiliki pengertian tiga alat musik yang sejalan atau dimainkan secara bersama-sama (sama seperti pengertian Gendang Lima Sendalanen). Ketiga alat musik tersebut adalah (1)  Kulcapi/balobat , (2)  ketengketeng,  dan (3)  mangkok.  Dalam ensambel  ini ada dua istrumen yang bisa digunakan sebagai pembawa melodi yaitu   Kulcapi  atau  balobat.   Pemakaian  Kulcapi atau balobat  sebagai pembawa melodi dilakukan secara terpisah dalam upacara yang berbeda.  Sedangkan  Keteng-keteng dan  mangkok merupakan alat musik pengiring yang menghasilkan pola-pola ritem yang bersifat konstan dan repetitif. Jika  Kulcapi digunakan sebagai pembawa melodi, dan  keteng-keteng  serta mangkok sebagai alat musik pengiringnya, maka istilah  Gendang telu sendalanen sering disebut   Gendang Lima Sendalanen Plus Kulcapi ,  dan jika balobat sebagai pembawa melodi, maka istilahnya  tersebut  menjadi  gendang balobat.  Masing-masing alat mu