Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2015

Bukan Kanibal Tapi Perlanja Sira

Ada yang harus diluruskan dengan gambar berikut, teks di dalam gambar tertulis : "een vroegere kanibaal" yang artinya "seorang mantan kanibal."  Ini tidak benar, karena gambar tersebut adalah seorang pedagang garam atau perlanja sira. Dalam perpusatakaan online Colonial Collection (KIT) — Leiden University Libraries pada buletin : "Nederlandsch Indië oud en nieuw : maandblad gewijd aan bouwkunst, archaeologie, land- en volkenkunde, kunstnijverheid, handel en verkeer, cultures, mijnbouw, hygiène, 1 March 1933 , pada halaman 102 dituliskan :  "Karosche zouthaler" atau pedagang garam dari Karo.   Semoga informasi ini berguna .   Sumber : media-kitlv.nl Sumber  : Colonial.library.leiden.edu

Proses Pembangunan Rumah di Lao Simomo (1919)

Bahan dari buletin : Indië : geïllustreerd weekblad voor Nederland en koloniën, Volume 3, Number 38, 17 December 1919 Sumber : colonial.library.leiden.edu  

Kuta Jurung (1918)

Kuta Jurung setelah masuknya misi penginjilan Sumber : Colonial.library.leiden.edu/

Pantun di tahun 1894

Dari buku " Besuch bei den Kannibalen Sumatras : erste Durchquerung der unabhängigen Batak-Lande" dituliskan oleh Joachim Brenner beberapa pantun dalam bahasa Karo yang ada di tahun 1894.          

Pandji, Bendera Karo

. Pandji, bendera (perang) orang Karo Lokasi : Suka Nalu (1904-1909) Bagian bawah tajam dan ada berukir di atasnya, bahagian atas berbahan bambu. Bagian yang atas tempat bendera berbahan Katun dan dipuncaknya direkatkan bulu ayam Nord-Sumatra : Bericht über eine im Auftrage der Humboldt-Stiftung der königlich preussischen Akademie der Wissenschaften zu Berlin in den Jahren 1904-1906 ausgeführte Forschungsreise, Number 1, 1 January 1909 — I. Kapitel. Das östliche Karoland Dari diskusi di Group FB Jamburta Merga Silima :  

Perhiasan di Karo

Ada 3 perhiasan di kuping perempuan Karo. In de Catalogus van het R.E.M, der Bataklanden (III) komt eveneens een koedoeng-koedoeng voor, maar het betreft hier alleen den ring, dus zonder den bol en daar de Sibajak (de Geweldige) van Lingga beweert, dat deze soort oorbellen koedoeng koedoeng wordt genoemd (IV) ligt het voor de hand, dat ring en oorbel één benaming hebben, dus bij elkaar hooren en één geheel uitmaken. Cultureel Indië / Afdeeling volkenkunde, Koloniaal instituut , Volume 2, Number 4, 1 May 1940  Kalung yang dipakai perempuan Karo  Sebuah perhiasan perak Karo ( Boera-Boera) di pihak laki-laki untuk dahi, dan dikenakan di sekitar leher oleh wanita. Terbuat Dari Perak  Kerajinan asli di Hindia Belanda, Nomor 4, 1 Januari 1927   (Een zilveren Karo sieraad (boera-boera), wordt bij feesten door mannen om het voorhoofd, en door vrouwen om den hals gedragen  De inlandsche kunstnijverheid in Nederlandsch Indië, Number 4, 1 January 1927