Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2014

Pala Bangun

"Bung Karno dengan rakyat Karo sepertinya sudah menjadi satu" 3 pemuda : Pala Bangun, Pusuh Malem Ginting dan Abdul Muluk Lubis di Tanah Karo sebelum menarik nafas terakhir setelah dibedil Belanda mereka berkata hanya satu "Merdeka!!!" Mereka gugur sebagai pahlawan. Peristiwa itu berlangsung 7 Mei 1949 di Bukit Bertah Tanah Karo. Pahlawan, seperti kata Bung Karno, ia layaknya sekuntum mawar. Tak pernah bercerita bahwa dirinya harum namum semerbak mewangi dibawa oleh angin melintas gunung dan samudra.  Simak kisah Pala Bangun berikut ini :

Kabanjahe (1937)

Foto Rumah Suku Karo di Kabanjahe Titel :        Foto van Batakhuizen in Kabandjahe (Oostkust Sumatra). collectie : KPM     museum : Het Scheepvaartmuseum startdatum   : 1937

15 Lagu Tahun 1971 : Dari Mari-mari, Kabang Kiung Hingga Tangis-tangis Seberaya

Judul lagu-lagu : No.6. Mari-mari ; Odak-odak ; No.7. Lebuh-lebuh ; No.8. Mari-mari ; No.9. Odak-odak ; No.10. Kabang Kiung ; Performer note : Perangin-angin ; Tjaja Tarigan ; Pengulu Adji Nembah ; Sehat Sinulingga ; Jusup Perangin-ang ; Tungkum ; Tukang Ginting, leader, from Kutambelin, kulcapi and serdam ; Balai Surbakti, keteng-keteng ; Djaga Dipari No.11. Silengguri ; No.12. Lebuh-lebuh ; No.13. Io-io Beru Kertah ; No.14. Limbe ; No.15. Gendang Tongkat ; No.16. Terang Bulan ; No.17. Gula Ras Tualah ; No.18. Bentar Baju ; No.19. Kado Bangcit ; No.20. Tangis-tangis Seberaya Performer note : No. 11-12 : Perangin-angin ; Tjaja Tarigan ; Pengulu Adji Nembah ; Sehat Sinulingga ; Jusup Perangin-angin ; Tungkum ; Tukang Ginting, leader, from Kutambelin, kulcapi and serdam ; Balai Surbakti, keteng-keteng ; Djaga Dipari No. 13 : Tukang Ginting No.14, 15 : Perangin-angin ; Tjaja Tarigan ; Pengulu Adji Nembah ; Sehat Sinulingga ; Jusup Perangin...

Film Taneh Karo di Tahun 1939

Film ini berjudul asli: NEDERLANDS-INDIE VOOR 1942 (01) Tahun produksi: 1939 Negara produksi: Belanda Lokasi produksi: diawali kegiatan di perkebunan tembakau lalu menuju Taneh Karo, Danau Toba dan Parapat Durasi: 20:31 Menit Perusahaan: J. H. Zandler Sumber: Beeld en Geluid Nomor ID: 2735

Membuat Pewarna Kain (Warna Indigo)

Perempuan Karo sedang bekerja untuk membuat pewarna kain (indigo) Karo women busy with making indigo for dyeing textiles Date :  1915-1935 Source : Tropenmuseum Tanaman pewarna Indigo Indigo vats of the Karo in the rocks along the Lau Bedimbo-river, Sumatra. Nederlands: Stereonegatief. Indigokuipen uitgehouwen in de rotsen aan de oever van de Lau Bedimbo, Karolanden, Sumatra Date      1915-1935 Source : Tropenmuseum Tanaman indigo asli dari  Sumatera. Di latar belakangnya tanaman Ubi dan tebu.  Sumber : Colonial.library.leiden.edu Pewarna Indigo diaduk dalam kaleng, setelah dicampur dengan kapur Sumber: Colonial.library.leiden.edu Perempuan Karo sedang bekerja untuk membuat pewarna kain (indigo) Karo women busy with making indigo for dyeing textiles Date :  1915-1935 Source : Tropenmuseum

Konfrensi Guru Perempuan (1943)

Konfrensi guru perempuan di Deli, Sumatera (1943) Conferentie van guru-vrouwen in Deli, Sumatra Source : Tropenmuseum

Video Taneh Karo Tahun 1970

Pada menit ke 7.01 akan terlihat suasana kehidupan di Taneh Karo tahun 1970  pada video berikut ini :

Tugu Kapiten Purba (Kabanjahe)

  Tugu Kapiten Baru – Ikon Kabanjahe yang Terlupakan Sumber : Aurorayamerescha.wordpress.com Kabanjahe adalah ibu kota Kabupaten Tanah Karo. Kota yang terletak 62 kilometer di tenggara kota Medan ini bisa ditempuh 2 jam perjalanan darat. Kabanjahe sebagai daerah yang dingin karena berada di atas 1000 meter DPL sangat terkenal dengan penghasil sayur mayur. Dengan daerahnya yang dingin tersebut maka sangat asyik menikmati suasana kota dengan secangkir kopi Sidikalang di warung kopi Tiga Serangkai.  Saya tersadar dari lamunan ketika angkutan kota melewati kedai kopi ini dengan musik hangar-bingarnya. Dengan lagu Karo yang khas alat musiknya angkutan kota ini menyadarkan saya untuk kembali melanjutkan penelusuran kota yang sudah lama sekali tidak saya sambangi. Oya … kadang ketika kita berada di suatu tempat kita lupa untuk melihat lebih detail tentang daerah itu, tetapi ketika kita sudah jauh meninggalkan daerah tersebut baru kita sadar kalau ada s...

Monang Sinulingga

Monang Sinulingga (Sumber Indonesiabase.com )   Suka “Main Taruhan” Guna Tambah Nafkah  (Sinar Harapan, Jumat 3 Mei 1974) NAMANYA Monang Sinulingga. Orangnya polos dan lucu, bukan main senangnya waktu tahu bahwa fotonya mau diambil dan juga sewaktu dia mau diwawancarai. Dataran tinggi Tanah Karo Sumatra Utara yang dingin itu, mempunyai penduduk yang hidup dari hasil pertanian terutama sayur mayur, dan biasanya kaum lelakinya menghabiskan waktunya ngobrol-ngobrol dan main catur di warung-warung. Dan, Monang Sinulingga, putera Karo yang tidak tahu nama-nama pembukaan atau pertahanan teori-teori catur yang dimainkan, secara mengagumkan telah berhasil mengalahkan MI Ardiansyah dan Dr. Watulo baru-baru ini di Jakarta. Sering bertaruh SEMASA Monang masih bayi, ayahnya meninggal dunia, dan menyusul ibunya 4 tahun yang lalu. Tinggallah Monang bersama tiga saudaranya sebagai yatim piatu. Pada tahun 1972 dan 1973 dia berhasil memenangkan juara catur Su...