Catatan pendahuluan :
Risalah rapat umum / Dewan Perhimpunan Seni dan Ilmu Pengetahuan Batavia, Edisi 36, 1 Januari 1898 -
- Tabloid Sora Sirulo Sibajak Sipoet yang dimaksud di tulisan itu adalah Sibayak Lau Cih (Sungai Siput) yang berkedudukan di Lau Cih. Lau Cih berada sekitar 12 Km dari pusat Kota Medan (Kantor Pos) ke arah Berastagi. Belum sampai Pancurbatu. Di masa kolonial, banyak rumah adat Karo di Lau Cih yang dibakar oleh laskar pada masa Agresi Militer Belanda II (1949). Di tahun 1980an, saya masih menemukan sebuah giriten dari kayu dan ijuk di sini. Saya sampaikan hal ini untuk lebih meyakinkan kita bahwa Medan itu memang wilayah ulayat Karo (bukan sekedar fanatis-fanatisan).
Risalah rapat umum / Dewan Perhimpunan Seni dan Ilmu Pengetahuan Batavia, Edisi 36, 1 Januari 1898 -
Lampiran IV
URAIAN
DARI BEBERAPA OBJEK DI KARAUW (KARO)
OLEH DATOEQ SERI INDRA LELA SETIJA RADJA. Wazir SAPOELOEH
Doewa Kotta (Hadji Mohammad Nur DARI Hamparan Perak).
Informasi yang disediakan oleh Sibajak dari Sungei Sipoet
(Bekalla) dan Semaloen Semina dari Taboeran.
(Lihat Berita Acara II Juli '98)
Notulen van de algemeene en bestuurs-vergaderingen /
Bataviaasch genootschap van kunsten en wetenschappen, Aflevering 36, 1 Januari
1898 —
Bijlage IV
BESCHRIJVING
VAN EENIGE
KARAUW-BATAKSCHE VOORWERPEN,
TEN GESCHENKE A.ANGEBODEN DOOR
DEN DATOEQ SERI INDRA LELA SETIJA RADJA. WAZIR SAPOELOEH DOEWA KOTTA (HADJI MOHAMMAD
NOER VAN HAMPARAN PERAK).
Inlichtingen verstrekt
door den Sibajak van Soengei Sipoet (Bekalla) en door Semaloen Semina
van Taboeran.
(Zie Notulen Juli '98 II)
Sumber : KoninklijkInstituut voor de Tropen
Comments