KETIKA BUMI
bergetar. - Sebuah gempa keras yang menyebabkan rasa takut dan kekhawatiran
di setiap tempat.
Antara Medan Brastagi terlihat retak dalam di jalan
|
Sabtu, 19-09-1936
Gempa parah
mengunjungi Sumatera Utara Sabtu pagi sekitar 08:30. Pesan dari Kaban
Djahé yang mencapai kita saat ini jauh lebih serius. Wartawan kami dari Kaban Djahé menulis : Sabtu
menunjukkan bahwa gempa di Karolanden telah menyebabkan bencana yang serius. Di
sawah di Batoekarang, hilang empat belas
orang. Petak sawah yang sudah berbuah padi jadi hancur.
Menurut saksi mata, terasa keras selama goncangan gempa, didorong dan kemudian disimpan di
ke dalaman. Dengan goncangan besar, tanah
retak dan keluar air. Sejumlah besar air
muncul ke permukaan, seperti bandjir
besar berjalan mencari sungai. Orang-orang yang bekerja tidak bisa bertahan hidup di sawah. Ditemukan dua mayat, sementara empat belas orang hilang.
Sebuah rumah di ladang rubuh ketika bumi bergoncang dan tiba-tiba terbelah keluar lumpur banjir.
|
Minggu masih ditemukan empat orang, dua di antaranya berada
di sekitar 10 KM jaraknya di Lao Biang dekat Perbesi. Sawah bergelombang tersisa. Di beberapa tempat, tanah amblas 10 sampai 15 meter dalamnya. Pohon-pohon tumbang terbaring.
Di tengah-tengah itu telah terbentuk
sungai. Sawah hancur sepanjang sekitar 2,5 KM dengan lebar sekitar
200 sampai 300 meter. Lempengan ini sebelumnya lebih rendah dari sawah sekitarnya.
Ternyata di bawah sawah adalah rawa, dan kerak tipis retak akibat gempa, dengan
sumber sungai kuno kosong. Kerak di sini dalam gerakan kekerasan juga terlihat
bahkan dari celah-celah yang berbeda di jalan yang terletak beberapa ratus meter.
Sungai berlumpur Sabtu pagi di sawah dekat Kaban
Djahé tiba-tiba muncul dan 11 orang tewas.
Sawah subur ini
kini ditutupi dengan lempeng tektonik.
|
Jalan Menuju Kotatjane.
Gempa besar terasa di jalan Kaban Djahe menuju Kotatjane sekitar di
KM. 124. Untuk 14 hari ke depan akan
terhambat untuk berpergian. Jalan retak atau amblas, maka lalu lintas akan tertahan
lama.
Di Kotatjane, gempa Sabtu benar-benar telah mendatangkan
malapetaka. Malam Sabtu sampai Minggu, banyak warga Kotatjane memilih
tinggal di luar rumah, begitu besar akan ketakutan itu. Rumah banyak rusak. Ketika gempa terjadi, banyak orang
Kotatjane yang terluka.
Langsa
Langsa digoncang gempa.
Gempa itu di sana sangat keras.
"Ayer Bersih" Keruh.
Pada Sabtu dan Minggu air ledeng dari perusahaan Ayer Bersih
terlihat berwarna coklat. Seperti kita
ketahui, ini disebabkan oleh gempa bumi,
batu dan lumpur tercampur di
sumber air di Sibolangit, dan
tercampur juga partikel-partikel dari perut
bumi. Sebuah laporan dari pihak
"Ayer Berisih" menunjukkan bahwa seluruh pipa masih utuh.
Kabar Dari Taroetoeng.
Laporan dari Taroetoeng berbicara
tentang gempa bumi yang hebat pada hari Sabtu pagi 07:40. Bumi bergoncang,
tiang listrik bergoyang keras. Anak sekolah tidak berani tinggal lebih lama di
sekolah dan melarikan diri. Gempa berlangsung hampir satu menit, meskipun
semuanya, tidak ada kerusakan besar terjadi. Pada siang hari pukul 1 berulang
gempa terjadi, tetapi untuk intensitas yang lebih rendah. Arah dari
Utara ke Selatan. Minggu pagi pukul 07:45 sedikit tremor diamati untuk
ketiga kalinya dalam arah yang sama.
Kerusakan Besar untuk Pabrik Karet.
Di perusahaan karet Boengara dari Rubber Company Si Boelan
(administrasi utama: Harrison dan Crosfield), gempa tersebut telah menyebabkan
banyak kehancuran. Perusahaan ini, terletak di Bindjei dinding runtuh dari di
ruang baling. Sebuah keberuntungan dalam kecelakaan itu tidak ada orang di ruang
baling, sehingga tidak ada cedera. Rumah asap di Boengara rusak sedangkan rumah asap di Tandjong Poetri juga hanya ringan. Mesin tampaknya telah tetap
utuh.
Gereja di Siantar.
Meskipun gempa terasa
keras Sabtu pagi di Siantar, menara gereja Katolik masih ada utuh. Arsiteknya Mr.
Thierens.
Apa yang Dialami Supir
Kami berbicara hari ini dengan beberapa pengendara mobil yang Sabtu pagi berada di jalan selama gempa.
Pengemudi datang dari Brastagi dalam perjalanan ke Medan melihat celah-celah di
aspal dan akibat terjadi gempa bumi. Pengendara lain, yang pada
saat gempa di jalan Medan - melaju ke Bindjai harus berhenti karena mobil bergoncang, terasa seperti mabuk di jalan, hampir
tidak terkendali.
Kabar dari Pangkalan
Susu
Seorang pembaca koran kami dari Pangkalan Susu memberitahu kita
bahwa Sabtu pagi pukul 7:30, ada yang merasakan gempa kuat. Lalu pukul 8, lalu pukul ,8.20, pukul 09:30 dan pukul 13 siang
terasa ada gempa. Gerakan ini dirasakan di bagian timur ke arah barat. Tidak
ada kerusakan terlihat.
Sumber Berita : Koran De Sumatra post tanggal 21-09-1936
Sumber Gambar :
- Koran De Sumatra post tanggal 21-09-1936
- Koran De Telegraaf tanggal 25-09-1936
Comments