Skip to main content

Kampoeng Baroes Djahe

Empat perempuan Karo dan seorang anak dari Baroes Djahé
 Groepsportret van vier Karo Vrouwen en een kind uit Baroes Djahé
Reis door de Karolanden met C. de Haan
Expeditie
 Fotograaf : K. Feilberg
Date of creation : 870
Source : Museum Volkenkunde

 Orang Karo di Baroesdjahe

Groepsportret van Karo uit Baroesdjahé in de Karolanden. 
Expeditie Reis door de Karolande met C. de Haan
Fotografer:   K. Feilberg
Date : 1870
Source :  MuseumVolkenkunde



Sawah di Baroesdjahe

Sawa's buiten Baroesdjahé, Karolanden.
Expeditie Reis door de Karolande met C. de Haan
Fotografer:   K. Feilberg
Date : 1870
Source :  MuseumVolkenkunde




Pemandangan alam Baroesdjahe di dataran tinggi Karo
Landschap van de Karo-hoogvlakte buiten Baroesdjahé
Expeditie Reis door de Karolande met C. de Haan
Fotografer:   K. Feilberg
Date : 1870
Source :  MuseumVolkenkunde



Perkampungan Baroes Djahe
Baroes Djahé, Karolanden.
Date 1914-1918
Author : T. (Tassilo) Adam (Fotograaf/photographer)
Source : Tropenmuseum


Sidang pengadilan desa Baroes Djahe
Zitting van de dorpsrechtbank te Baroes Djahé, Karo, Sumatra
Author T. (Tassilo) Adam (Fotograaf/photographer)
Source : Tropenmuseum

Penduduk Kampung Baroesdjahe
Portret van de Karo bevolking van Baroesdjahe
Date ca. 1870
Author K. Feilberg (Fotograaf/photographer).
Source : Tropenmuseum

"Sampai beberapa tahun, pabrik ini di Tanah Karo tidak diketahui, namun mereka sudah lama ada dan sementara Toba- Simeloengoen juga menggunakan dan terus berkembang.." (Adam 1919:38). 
Penggilingan Beras dengan tenaga hidro di Baroes Djahe.

"Tot voor enkele jaren waren deze molens in de Karolanden onbekend, wel echter werden zij reeds langen tijd in Toba en Simeloengoen gebruikt. Tegenwoordig neemt het gebruik deze stampers steeds toe." (Adam 1919:38).. Rijstpelmolen met waterkracht te Baroes Djahé.
Date 1914-1919
Author T. (Tassilo) Adam (Fotograaf/photographer)
Source : Tropenmuseum
Lihat jurang dekat Baroesdjahe dataran tinggi Karo
Gezicht over een ravijn in de omgeving van Baroesdjahe op de Karo-hoogvlakte
Date ca. 1870
Author K. Feilberg (Fotograaf/photographer)
Source Tropenmuseum

Comments

Popular posts from this blog

Nasehat-Nasehat dan Ungkapan-Ungkapan

Nasehat-Nasehat Orang tua Karo, termasuk orang tua yang suka memberikan nasehat-nasehat kepada anggota keluarganya. Dalam nasehat yang diberikan selalu ditekankan, agar menyayangi orang tua, kakak/abang atau adik, harus berlaku adil. Menghormati kalimbubu, anakberu, senina sembuyak, serta tetap menjaga keutuhan keluarga.   Beberapa nasehat-nasehat orang-orang tua Karo lama, yang diungkapkan melalui ungkapan-ungkapan antara lain: Ula belasken kata la tuhu, kata tengteng banci turiken . Artinya jangan ucapkan kata benar, tetapi lebih baik mengucapkan kata yang tepat/pas. Ula kekurangen kalak enca sipandangi, kekurangenta lebe pepayo , artinya jangan selalu melihat kekurangan orang lain, tetapi lebih baik melihat kekurangan  kita (diri) sendiri atau  Madin me kita nggeluh, bagi surat ukat, rendi enta, gelah ula rubat ,  artinya lebih baik kita hidup seperti prinsip  surat ukat (surat sendok), saling memberi dan memintalah agar jangan sampai berkelahi. Beliden untungna si apul-apulen

Kumpulan Teks dan Terjemahan Lagu-lagu Karya Djaga Depari (bagian 2)

8. Mari Kena Mari turang geget ate mari kena Sikel kal aku o turang kita ngerana Aloi, aloi kal aku Kena kal nge pinta-pintangku Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tebing kal kapen o turang ingandu ena Nipe karina i jena ringan i jena Tadingken kal ingandu ena Mari ras kal kita jenda Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tertima-tima kal kami kerina gundari Kalimbubu, anak beru ras seninanta merari Mulih kal gelah kena keleng ate Ras kal kita jenda morah ate Ula lebe meja dage Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena (sumber : Henry Guntur Tarigan, Piso Surit tahun 1990 halaman : 132) Mari Kena (Marilah mari) Mari adinda sayang marilah mari Ingin daku kita berbicara Dengar, dengarkanlah daku Dikaulah yang sangat kurindukan Mari, marilah sayang Mari, marilah sayang Sangat terjal jalan ke rumahmu sayang Ada banyak ular pula di situ Tinggalkanlah rumahmu itu Mari kita bersama di si

Musik Karo - Gendang Tiga Sendalanen (bagian 5)

7.2 Gendang telu sendalanen Secara harfiah Gendang telu sendalanen memiliki pengertian tiga alat musik yang sejalan atau dimainkan secara bersama-sama (sama seperti pengertian Gendang Lima Sendalanen). Ketiga alat musik tersebut adalah (1)  Kulcapi/balobat , (2)  ketengketeng,  dan (3)  mangkok.  Dalam ensambel  ini ada dua istrumen yang bisa digunakan sebagai pembawa melodi yaitu   Kulcapi  atau  balobat.   Pemakaian  Kulcapi atau balobat  sebagai pembawa melodi dilakukan secara terpisah dalam upacara yang berbeda.  Sedangkan  Keteng-keteng dan  mangkok merupakan alat musik pengiring yang menghasilkan pola-pola ritem yang bersifat konstan dan repetitif. Jika  Kulcapi digunakan sebagai pembawa melodi, dan  keteng-keteng  serta mangkok sebagai alat musik pengiringnya, maka istilah  Gendang telu sendalanen sering disebut   Gendang Lima Sendalanen Plus Kulcapi ,  dan jika balobat sebagai pembawa melodi, maka istilahnya  tersebut  menjadi  gendang balobat.  Masing-masing alat mu