Skip to main content

FINE TRIBAL and ETHNOGRAPHIC ART of BATAK KARO





Lamp 19th century
Karo Batak people 
North Sumatra 
Carved wood
Height 44cm



Staff tunggal panaluan early 20th century 
Karo Batak people 
North Sumatra 
Carved wood, fibre and hair
Height 123cm



Ammunition holder paru-paru 19th century
Karo Batak people 
North Sumatra 
Carved buffalo horn 
Length 19cm
Ammunition holders like these are sometimes called baba ni onggang because of their resemblance to the beak of the hornbill. The round lead bullet is removed by bending the prongs open. These examples are profusely decorated with floral and abstract motifs common to Batak iconography



Ammunition holder paru-paru
Karo Batak people 
North Sumatra 
Carved buffalo horn 
Length 21cm



Stopper for medicine container guri-guri 20th century 
Karo Batak
Carved wood
Height 21 cm
Depicts a fighting cock atop the head of a supplicant figure
who in turn squats on the head of a male figure riding a singa



Stopper for medicine container guri-guri 20th century 
Karo Batak
Carved wood
Height 15 cm
Depicts a cicak (gecko) sits atop a kneeling figure who is perched on a male figure riding a singa



Stopper for medicine container guri-guri 20th century 
Karo Batak
Carved wood
Height 9cm
The squatting position is a common motif in the art of South East Asia



Rice barn door pintun jambur Door early 20th century
Karo Batak people 
North Sumatra 
Carved wood 
Height 98 cm
Door with the relief carving of a gecko. The cicak (gecko) represents
the guardian of the house and is considered a fertility symbol


 Container abal-abal 19th - early 20th century
Karo Batak
Bamboo and wood
Height 12cm



Container abal-abal 19th - early 20th century
Karo Batak
Bamboo and rattan
Height 16cm



 Container abal-abal 19th - early 20th century
Karo Batak
Bamboo, wood and horn
Height 16cm
Used to store small objects salt or tobacco



Lime container early 20th century
Karo Batak
Bamboo, wood and horn
Height 18cm 
This type with a flat lid was used by men.




Container kitang early 20th century
Karo Batak
Bamboo, wood and horn
Height 32cm
Bamboo vessel used to carry tuak fermented palm wine

Comments

Popular posts from this blog

Nasehat-Nasehat dan Ungkapan-Ungkapan

Nasehat-Nasehat Orang tua Karo, termasuk orang tua yang suka memberikan nasehat-nasehat kepada anggota keluarganya. Dalam nasehat yang diberikan selalu ditekankan, agar menyayangi orang tua, kakak/abang atau adik, harus berlaku adil. Menghormati kalimbubu, anakberu, senina sembuyak, serta tetap menjaga keutuhan keluarga.   Beberapa nasehat-nasehat orang-orang tua Karo lama, yang diungkapkan melalui ungkapan-ungkapan antara lain: Ula belasken kata la tuhu, kata tengteng banci turiken . Artinya jangan ucapkan kata benar, tetapi lebih baik mengucapkan kata yang tepat/pas. Ula kekurangen kalak enca sipandangi, kekurangenta lebe pepayo , artinya jangan selalu melihat kekurangan orang lain, tetapi lebih baik melihat kekurangan  kita (diri) sendiri atau  Madin me kita nggeluh, bagi surat ukat, rendi enta, gelah ula rubat ,  artinya lebih baik kita hidup seperti prinsip  surat ukat (surat sendok), saling memberi dan memintalah agar jangan sampai berkelahi. Beliden untungna si apul-apulen

Kumpulan Teks dan Terjemahan Lagu-lagu Karya Djaga Depari (bagian 2)

8. Mari Kena Mari turang geget ate mari kena Sikel kal aku o turang kita ngerana Aloi, aloi kal aku Kena kal nge pinta-pintangku Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tebing kal kapen o turang ingandu ena Nipe karina i jena ringan i jena Tadingken kal ingandu ena Mari ras kal kita jenda Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tertima-tima kal kami kerina gundari Kalimbubu, anak beru ras seninanta merari Mulih kal gelah kena keleng ate Ras kal kita jenda morah ate Ula lebe meja dage Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena (sumber : Henry Guntur Tarigan, Piso Surit tahun 1990 halaman : 132) Mari Kena (Marilah mari) Mari adinda sayang marilah mari Ingin daku kita berbicara Dengar, dengarkanlah daku Dikaulah yang sangat kurindukan Mari, marilah sayang Mari, marilah sayang Sangat terjal jalan ke rumahmu sayang Ada banyak ular pula di situ Tinggalkanlah rumahmu itu Mari kita bersama di si

Musik Karo - Gendang Tiga Sendalanen (bagian 5)

7.2 Gendang telu sendalanen Secara harfiah Gendang telu sendalanen memiliki pengertian tiga alat musik yang sejalan atau dimainkan secara bersama-sama (sama seperti pengertian Gendang Lima Sendalanen). Ketiga alat musik tersebut adalah (1)  Kulcapi/balobat , (2)  ketengketeng,  dan (3)  mangkok.  Dalam ensambel  ini ada dua istrumen yang bisa digunakan sebagai pembawa melodi yaitu   Kulcapi  atau  balobat.   Pemakaian  Kulcapi atau balobat  sebagai pembawa melodi dilakukan secara terpisah dalam upacara yang berbeda.  Sedangkan  Keteng-keteng dan  mangkok merupakan alat musik pengiring yang menghasilkan pola-pola ritem yang bersifat konstan dan repetitif. Jika  Kulcapi digunakan sebagai pembawa melodi, dan  keteng-keteng  serta mangkok sebagai alat musik pengiringnya, maka istilah  Gendang telu sendalanen sering disebut   Gendang Lima Sendalanen Plus Kulcapi ,  dan jika balobat sebagai pembawa melodi, maka istilahnya  tersebut  menjadi  gendang balobat.  Masing-masing alat mu