Skip to main content

Tanah Karo 1946-1950



1 augustus 1947. Brastagi. Bij hun aankomst inBrastagi deden onze troepen een lugubere vondst. In een massagraf werden 18 gemutileerde lijken aangetroffen. Elders in het dorp werden nog 40 vreselijke verminkte lijken gevonden van andere slachtoffers van de TNI




Vrijdag 18 maart werd een team van de militaire waarnemers van de Verenigde Naties, dat zich per jeep van Medan naar Brastagi begaf, dicht bij de laatste plaats beschoten. Enkele militaire waarnemers stelden een onderzoek in en inspecteerden de jeep.



Van 13 t/m 16 september maakte de terr.tvs.trpn.cdt. van Noord-Sumatra, generaal majoor P. Scholten een inspectietocht in de omgeving van Brastagi. De generaal bezocht vele posten van de daar gelegerde onderdelen. De kampongbevolking uit zijn dank aan de "Toean Djenderal" de kepala woning van Pergin Mangan tijdens zijn toespraak tot de generaal. Voor diens voeten enkele geschenken, tastbaar bewijs van de dank dezer mensen.



Dicht bij het Toba-meer ligt in het plaatsje Brastagi het 5e Bat. van 10 Reg. Infanterie. Het is een prachtige omgeving in het Batakland waar zij hun diensten moeten verrichten en kunnen genieten van het natuurschoon. Merdinding is een plaatsje aan de Status Quo-lijn. Hier is dus ook de Veiligheidspolitie gelegerd. Dagelijks komen er nog evacues over de grens, die dan met een drietonner naar de eerstvolgende post van het Rode Kruis worden gebracht. Serg. Maj. G. Breukhof uit Ellen is net weer met een volle wagen aangekomen.



Karo-Hoogvlakte: De OVW-ers midden in de rimboe en moeten zich met alle middelen behelpen maar toch de MT-afdeling een hoekje gevonden, waar de wagens een flinke opknapbeurt kunnen krijgen.


Diversen. Een groep Karo Bataks geheel rechts een 2e Luitenant van de TNI



S.O.K. 6 en 7 maart heeft de Wali Negara van de Negara Soematera Timoer, Dr. Mansoer in gezelschap van Tengkoe Hafar en het hoofd van de Voorlichtingsdienst, de heer O.K. Ramli een orientatie-bezoek gebracht aan een gedeelte van de Oostkust n.l. de Karo-hoogvlakte. Dr. Mansoer spreekt tot de Off. O.O. en manschappen en dankt tevens namens het volk voor hetgeen zij tot stand hebben helpen brengen.



Augustus 1947. Brastagi. In gezelschap van zijn stafofficieren bracht Kolonel Scholten de Troepencommandant van Noord Sumatra, een bezoek aan Brastagi, waar de massamoorden van de TNI op Indonesiers plaats vonden


Augustus 1947. Medan-Brastagi: Zuiveringsactie in het Medangebied. Een gevechtswagen beschermt de Genie, die de weg vrijgemaakt heeft van de brokken steen, door de TNI als versperring opgeworpen




Augustus 1947. Medan-Brastagi: Zuiveringsactie in het Medangebied. Het doel van de tocht is bereikt. Seriboe Delok op de Piso-Piso hoogvlakte. Terreurbenden van de TNI hebben het dorp in de as gelegd.


source : gahetna.nl

Comments

Popular posts from this blog

Nasehat-Nasehat dan Ungkapan-Ungkapan

Nasehat-Nasehat Orang tua Karo, termasuk orang tua yang suka memberikan nasehat-nasehat kepada anggota keluarganya. Dalam nasehat yang diberikan selalu ditekankan, agar menyayangi orang tua, kakak/abang atau adik, harus berlaku adil. Menghormati kalimbubu, anakberu, senina sembuyak, serta tetap menjaga keutuhan keluarga.   Beberapa nasehat-nasehat orang-orang tua Karo lama, yang diungkapkan melalui ungkapan-ungkapan antara lain: Ula belasken kata la tuhu, kata tengteng banci turiken . Artinya jangan ucapkan kata benar, tetapi lebih baik mengucapkan kata yang tepat/pas. Ula kekurangen kalak enca sipandangi, kekurangenta lebe pepayo , artinya jangan selalu melihat kekurangan orang lain, tetapi lebih baik melihat kekurangan  kita (diri) sendiri atau  Madin me kita nggeluh, bagi surat ukat, rendi enta, gelah ula rubat ,  artinya lebih baik kita hidup seperti prinsip  surat ukat (surat sendok), saling memberi dan memintalah agar jangan sampai berkelahi. Beliden untungna si apul-apulen

Musik Karo - Gendang Tiga Sendalanen (bagian 5)

7.2 Gendang telu sendalanen Secara harfiah Gendang telu sendalanen memiliki pengertian tiga alat musik yang sejalan atau dimainkan secara bersama-sama (sama seperti pengertian Gendang Lima Sendalanen). Ketiga alat musik tersebut adalah (1)  Kulcapi/balobat , (2)  ketengketeng,  dan (3)  mangkok.  Dalam ensambel  ini ada dua istrumen yang bisa digunakan sebagai pembawa melodi yaitu   Kulcapi  atau  balobat.   Pemakaian  Kulcapi atau balobat  sebagai pembawa melodi dilakukan secara terpisah dalam upacara yang berbeda.  Sedangkan  Keteng-keteng dan  mangkok merupakan alat musik pengiring yang menghasilkan pola-pola ritem yang bersifat konstan dan repetitif. Jika  Kulcapi digunakan sebagai pembawa melodi, dan  keteng-keteng  serta mangkok sebagai alat musik pengiringnya, maka istilah  Gendang telu sendalanen sering disebut   Gendang Lima Sendalanen Plus Kulcapi ,  dan jika balobat sebagai pembawa melodi, maka istilahnya  tersebut  menjadi  gendang balobat.  Masing-masing alat mu

Kumpulan Teks dan Terjemahan Lagu-lagu Karya Djaga Depari (bagian 2)

8. Mari Kena Mari turang geget ate mari kena Sikel kal aku o turang kita ngerana Aloi, aloi kal aku Kena kal nge pinta-pintangku Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tebing kal kapen o turang ingandu ena Nipe karina i jena ringan i jena Tadingken kal ingandu ena Mari ras kal kita jenda Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tertima-tima kal kami kerina gundari Kalimbubu, anak beru ras seninanta merari Mulih kal gelah kena keleng ate Ras kal kita jenda morah ate Ula lebe meja dage Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena (sumber : Henry Guntur Tarigan, Piso Surit tahun 1990 halaman : 132) Mari Kena (Marilah mari) Mari adinda sayang marilah mari Ingin daku kita berbicara Dengar, dengarkanlah daku Dikaulah yang sangat kurindukan Mari, marilah sayang Mari, marilah sayang Sangat terjal jalan ke rumahmu sayang Ada banyak ular pula di situ Tinggalkanlah rumahmu itu Mari kita bersama di si