Skip to main content

Film : Karo di Pasar Malam, Medan 1923

Film yang dibuat oleh J Jhon ini menggambarkan Pameran dan Pasar Malam di Medan untuk merayakan Yobel Ratu Wilhelmina. Acara ini berlangsung dari tanggal  31 Agustus - 06 September 1923. Filem ini berdurasi 15 menit 19 detik.

Peresmian dilakukan oleh Gubernur pantai timur Sumatra. Beberapa stand atau kios mewakili perusahaan Eropa (Van Nelle, Van Houten, Fuchs Directory & Run). Dikunjungi pula oleh Sultan Deli. 


Di dalamnya tampak permainan pencak silat Karo bernama Ndikkar yang diiringi musik tradisional dari Karo.  Juga rumah tengkorak atau geriten milik Karo berada di arena Pasar Malam ini. 


Acara lainnya : aubade dari dua ribu anak sekolah kepada gubernur. Prosesi dari British India di kota. Permainan sepak bola yang memakai kostum tertentu. Parade olisi bersenjata di atas sepeda dan berjalan kaki. Atraksi pasukan polisi bersenjata dari Bindjei. Senam dan permainan rakyat.

Beelden van de jaarbeurs en pasar malam (= avondmarkt) te Medan ter gelegenheid van regeringsjubileum van koningin Wilhelmina 31-8-1923 tot 6-9-1923.
Officiële opening door de gouverneur van Sumatra's Oostkust. Verscheidene Europese stands vertegenwoordigen bedrijfsnamen (Van Nelle, Van Houten, Autobedrijf Fuchs & Rens). Bezoek van de sultan van Deli met de rijksgroten. Batakse spelen en dansen. Aubade van tweeduizend schoolkinderen aan de gouverneur. Optocht van Britse Indiërs door de stad. Gekostumeerde voetbalwedstrijd. Figuurrijden van gewapende politiedienaren op de fiets en te voet. Vrije en orde-oefeningen van de echtgenoten van de gewapende politiedienaren uit Bindjei. Gymnastiek en volksspelen.

Untuk menyaksikannya dapat meng-klik tautan berikut : bbcmotiongallery atau mengklik gambar berikut :



Title : Jaarbeurs en Pasar Malam te Medan
J Jhon, 1923

Ter eere van het regeeringsjubileum van H.M Koningin – Wilhelmina

Comments

Popular posts from this blog

Nasehat-Nasehat dan Ungkapan-Ungkapan

Nasehat-Nasehat Orang tua Karo, termasuk orang tua yang suka memberikan nasehat-nasehat kepada anggota keluarganya. Dalam nasehat yang diberikan selalu ditekankan, agar menyayangi orang tua, kakak/abang atau adik, harus berlaku adil. Menghormati kalimbubu, anakberu, senina sembuyak, serta tetap menjaga keutuhan keluarga.   Beberapa nasehat-nasehat orang-orang tua Karo lama, yang diungkapkan melalui ungkapan-ungkapan antara lain: Ula belasken kata la tuhu, kata tengteng banci turiken . Artinya jangan ucapkan kata benar, tetapi lebih baik mengucapkan kata yang tepat/pas. Ula kekurangen kalak enca sipandangi, kekurangenta lebe pepayo , artinya jangan selalu melihat kekurangan orang lain, tetapi lebih baik melihat kekurangan  kita (diri) sendiri atau  Madin me kita nggeluh, bagi surat ukat, rendi enta, gelah ula rubat ,  artinya lebih baik kita hidup seperti prinsip  surat ukat (surat sendok), saling memberi dan memintalah agar jangan sampai berkelahi. Beliden untungna si apul-apulen

Musik Karo - Gendang Tiga Sendalanen (bagian 5)

7.2 Gendang telu sendalanen Secara harfiah Gendang telu sendalanen memiliki pengertian tiga alat musik yang sejalan atau dimainkan secara bersama-sama (sama seperti pengertian Gendang Lima Sendalanen). Ketiga alat musik tersebut adalah (1)  Kulcapi/balobat , (2)  ketengketeng,  dan (3)  mangkok.  Dalam ensambel  ini ada dua istrumen yang bisa digunakan sebagai pembawa melodi yaitu   Kulcapi  atau  balobat.   Pemakaian  Kulcapi atau balobat  sebagai pembawa melodi dilakukan secara terpisah dalam upacara yang berbeda.  Sedangkan  Keteng-keteng dan  mangkok merupakan alat musik pengiring yang menghasilkan pola-pola ritem yang bersifat konstan dan repetitif. Jika  Kulcapi digunakan sebagai pembawa melodi, dan  keteng-keteng  serta mangkok sebagai alat musik pengiringnya, maka istilah  Gendang telu sendalanen sering disebut   Gendang Lima Sendalanen Plus Kulcapi ,  dan jika balobat sebagai pembawa melodi, maka istilahnya  tersebut  menjadi  gendang balobat.  Masing-masing alat mu

Kumpulan Teks dan Terjemahan Lagu-lagu Karya Djaga Depari (bagian 2)

8. Mari Kena Mari turang geget ate mari kena Sikel kal aku o turang kita ngerana Aloi, aloi kal aku Kena kal nge pinta-pintangku Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tebing kal kapen o turang ingandu ena Nipe karina i jena ringan i jena Tadingken kal ingandu ena Mari ras kal kita jenda Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tertima-tima kal kami kerina gundari Kalimbubu, anak beru ras seninanta merari Mulih kal gelah kena keleng ate Ras kal kita jenda morah ate Ula lebe meja dage Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena (sumber : Henry Guntur Tarigan, Piso Surit tahun 1990 halaman : 132) Mari Kena (Marilah mari) Mari adinda sayang marilah mari Ingin daku kita berbicara Dengar, dengarkanlah daku Dikaulah yang sangat kurindukan Mari, marilah sayang Mari, marilah sayang Sangat terjal jalan ke rumahmu sayang Ada banyak ular pula di situ Tinggalkanlah rumahmu itu Mari kita bersama di si