Isi surat balasan yang dikirim
oleh Prof. Masri Singarimbun kepada Roberto Bangun yang ditulis pada 20 Mei
1989 yang dimuat dalam buku Mengenal "Orang Karo” yang disusun oleh Roberto
Bangun. Berikut isinya:
20-5-1989
Si mehamat
Roberto Bangun
Jl. H.A. Latief no. 5 Rt. 012/06
Karet Tengsin
Tanah Abang
Jakarta Pusat 10220
Mejuah-juah,
Suratndu enggo kualoken alu
meriah ukur. Ngoge suratndu tempa-tempa kita lenga pernah jumpa, tapi kuakap
enggo kita jumpa.
Surat enda gendek-gendek saja
perbahan sangana sibuk kel aku.
Kerna sejarah gelar Karo ras
Batak la bo lit informasi terdauhen ibas aku nari. Keterangen si lit saja
ipake.
Adi inehen Ensiklopedi Indonesia
ras buku R. Kennedy, Bibligraphy of Indonesian Peoples and Cultures, ije
teridah makana Batak merupakan kelompok suku bangsa. Bali ras sebuten Dayak.
Tersurat ibas Ensiklopedi Indonesia kerna bahasa BATAK…terbagi dalam logat
khusus, y.i. logat Angkola, Karo, Toba, Dairi, Simalungun dan Mandailing.
Ibas buku karangen Dr. Voorhoeve:
A critical survey of the languages of Sumatra, bahasa Toba ras bahasa Karo
merupakan dua bahasa yang berbeda. Jadi la nai bo perbedaan dialek. Bahasa Karo
deheren ku bahasa Alas asangken ku bahasa Toba. Adi nandenta ngerana ras sada
pernanden i Teba nari, la bo siangkan. Adi jumpa kalak Inggeris ras kalak
Amerika siangkan nge ia perbahan sada bahasa tapi lain dialek.
Genduari Batak mempunyai asosiasi
yang sangat kuat dengan Toba. Batak e eme kap Toba. Dengan Toba bahasa Karo
berbeda, kesenian berbeda, pakaian adat berbeda, janah mbue si debanna berbeda.
Aku pribadi setuju ras Djamaludin Tarigan makana Karo adalah Karo, bukan Batak
Karo. Enda persoalan sikap, ngidah situasi si genduari.
Bagem ibas aku nari, lain berita
mejuah-juah.
Ibas aku nari,
dto
Masri Singarimbun
Sawitsari C-8
Yogyakarta 55283
Terlampir juga surat dari Kepala desa Perbesi,
Ingan Pulung Sinulingga bertanggal 30 maret 1989, petikannya :
"...adi lit penulisen
ngataken kita kalak Karo sebagai Suku Batak Karo, situhuna salah. Labo kami
ngerti engkai makana tulis na bage. Labo teh kami kai maksudna...."
Kepala desa Perbesi
Ingan Pulung Sinulingga.
Surat keterangan dari Kepala desa
Perbesi: Ingan Pulung Sinulingga tentang identitas Karo, dan dalam catatan kaki
surat senada juga dikirimkan kepada Roberto Bangun dari Kepala Desa
Sukajulu, Pernantin, dll, tertanggal 30 Maret 1989. (hal. 49)
selengkapnya di bawah ini :
Buku Mengenal "Orang Karo" |
Berikut isi dari buku MENGENAL
“ORANG KARO” oleh: Roberto Bangun.
1. Sambutan Menteri Pariwisata
Pos dan Telekomunikasi: Soesilo Soedarman(hal depan setelah sampul)
2. Sekapur Sirih, dari penyusun:
Roberto Bangun(hal. D – E)
3. Sambutan Ketua I Yayasan Adat
Budaya Karo Sumatera Utara: Drs. Teridah Bangun(hal. F – H)
4. Sambutan: Makmur
Perangin-angin Bangun Mulia (hal. I)
5. Sepatah Kata: Djaja Sembiring
Pelawi(Yayasan Pendidikan Bangun)(hal. J – K)
(BAB I)
6. MENGENAL MASYARAKAT KARO:
Pendahuluan (hal. 1 – 5)
7. Silsilah Si Raja Batak (hal. 6
)
8. Sitor Situmorang: “Marga
Merupakan Organisasi Tertinggi Dalam Masyarakat Batak” dan “Kerajaan Batak
Tidak Ada.” (dari: Majalah Batak dan Pariwisata, Medan 1986)(hal. 7 –
9. Gbr. Rumah Adat Karo di Desa
Susuk(1967) dan Gerbang TAHURA BB(Foto: Nelson Karo-karo) (hal. 9)
10. SILSILAH MERGA DAN BERU ORANG
KARO DAN CABANGNYA (hal. 10 – 19)
11. SEJARAH SUKU KARO (oleh: Biak
Ersada Ginting) (hal. 20 – 35)
12. LEGENDA SUKU KARO/DARI
PAGARUJUNG (dari terjemahan Pustaka Kembaren oleh J.H. Neumann, Raya, Agustus
1926) (hal. 36 – 43)
13. “Karomergana”, oleh: H. G.
Tarigan (hal. 44 – 47)
BAB II: Beberapa alasan orang
Karo bukan sub Batak
14. “Turang” bukan dari Tapanuli,
oleh: Tiarta Sebayang, SE (Dept. Keuangan Jakarta Pusat) (hal. 48)
15. Terlampir Surat keterangan
dari Kepala desa Perbesi: Ingan Pulung Sinulingga tentang identitas Karo, dan
dalam catatan kaki surat senada juga di – kirimkan kepada Roberto Bangun dari
Kepala Desa Sukajulu, Pernantin, dll, tertanggal 30 Maret 1989. (hal. 49)
16. Surat Keterangan dari: Prof.
Masri Singarimbun, tertanggal 20-5-1989(hal. 50)
17. Surat Penjelasan dari H.
Neumann(Putra J. H. Neumann) dengan kepala surat: “Handmolen 18, 1035 AP
Amsterdam, Nederland.” Tertanggal 15 Juni 1989 (hal. 51 – 52)
18. “Adakah Kesenian Tradisional
Batak?”, Oleh: Edi Nasution. Dari Majalah TEMPO, 7 Oktober 1989(hal. 52)
19. Surat: Biak Ersada
Ginting(Hal. 53 – 54)
20. KARO DALAM PERGAULAN
NASIONAL, oleh: T. K. Purba (hal. 55 – 60)
21. “Masyarakat Karo Tak Pernah
Berkepercayaan Batak”. Oleh: H. Djamaludin Tarigan (hl. 61 – 64)
22. “Suku Karo Bukan Bagian Suku
Batak”. Jumpa pers H. Djamaluddin Tarigan dan Manager PRJ, Jakarta 1989(juga
dimuat di Harian Jayakarta)(hal. 65 – 68)
23. Penjelasan mengenai identitas
Karo dari tokoh-tokoh Karo, seperti: Drs. Teridah Bangun, Tengku Lukman Sinar,
Ir. Budhi K. Sinulingga, Mohamad Said(Pimpinan Umum Waspada), Pdt. A. Ginting
Suka, S. Th(Moderamen GBKP), Pdt. E. P. Ginting, S. Th, DPS(cand), Sakti Slamet
S., H. Neumann (hal. 69 – 85)
24. Foto-foto(hal. 85 – 91)
BAB III
25. ETIMOLOGI BAHASA TIDAK
DIPERHATIKAN PENGARANG – PENELITI DAHULU DAN SEKARANG MENGENAI “KALAK KARO.”
??? (hal. 92 – 96)
26. Pengertian Masyarakat Karo
(hal. 97 – 99)
27. Lokasi Domisili Mayoritas
Karo (hal. 99 – 101)
28. Hasil Perkawinan Orang Umang
(hal. 101 – 102)
29. Kerajaan AROE Digempur (hal.
102)
30. Bangsa Karo Terikat Satu
Bahasa (hal. 102 -105)
31. Pengaruh Aceh Di Tanah Karo
(hal. 106 – 107)
32. Belanda Ke Tanah Karo (hal.
107 – 108)
33. “PERJUANGAN ORANG KARO
MELAWAN BELANDA”. Oleh: DR. Ir. Pirman Bangun, M. Sc.(hal. 109 – 111)
BAB IV
34. Beberapa Bagian Adat Istiadat
Karo (hal. 112 – 140)
35. SEDIKIT CATATAN TENTANG
UPACARA – UPACARA DI DAERAH KARO. Oleh: T. S. Unggas P. K. (hal. 141 – 145)
BAB V
36. KEBUDAYAAN DAN BUAH AKAL
MANUSIA KARO (hal. 146 – 154)
37. RAGAM HIAS ORNAMEN KARO.
Oleh: Adrianus G. Sitepu
38. Kerajinan Tangan (hal. 172 –
173)
39. Foto-foto (hal. 174 – 175)
BAB VI
40. AKSARA, HARI, BULAN, WAKTU,
DAN ARAH MATA ANGIN (hal. 176 – 184)
BAB VII
41. SIKAP LAKU ORANG KARO DAN
PANCA SILA (hal. 185 – 192)
BAB VIII
42. PENUTUP (hal. 193)
43. SUMBER BACAAN (hal. 194)
44. DAFTAR NAMA KECAMATAN DAN
DESA-DESA KARO DI DATI II DELI SERDANG (hal. 195 – 196)
45. Foto-foto
Sumber : Arikokena.blogspot.com
Comments