Skip to main content

Djamin Ginting, Putra Karo Mendapat Gelar Pahlawan Nasional




Akhirnya Letjen TNI (Purn) Djamin Ginting diberi gelar PAHLAWAN. Hal yang kita tunggu-tunggu selama ini. Ini adalah orang Karo kedua yang mendapat gelar pahlawan setelah sebelumnya Kiras Bangun (Garamata). 


Selanjutnya perlu juga diperjuangkan Datuk Badiuzzaman Sri Indera Pahlawan Surbakti (Datuk Soerbakti) mendapat gelar Pahlawan, perjuangannya begitu besar yang mengobarkan perang terlama yaitu 25 tahun melawan kolonial Belanda hingga akhirnya dibuang dan meninggal di Cianjur. Saat itu kolonial Belanda mengalami kerugian besar.

Museum Djamin Gintings



Kamis, 06/11/2014 17:31 WIB
Besok, Presiden Jokowi Anugerahi 4 Nama Ini Gelar Pahlawan
-detikNews

Presiden Joko Widodo dijadwalkan memberikan gelar pahlawan kepada empat nama yang dianggap telah berjasa bagi Indonesia. Penganugerahan gelar tersebut akan dilakukan di Istana Negara, besok.

Hal tersebut disampaikan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat memberikan bantuan sosial di di Gedung Serba Guna Wisma Seroja, Jalan Seroja Raya, Bekasi Utara, Kamis (6/11/2014). Jika tak ada hambatan, pemberian gelar itu dilakukan pada pukul 14.00 WIB, Jumat (7/11) esok.

Empat nama tersebut yaitu Letjen TNI (Purn) Djamin Ginting, Sukarni Kartodiwirjo, Mayjen HR Mohammad Mangundiprojo, dan KH Abdul Wahab Hasbullah.

"Nama tersebut telah disetujui di rapat pleno dewan gelar pahlawan nasional," ujar Khofifah.

Dirjen Perlindungan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kemensos Hartono Laras menyebut, nama-nama tersebut atas rekomendasi tim peneliti. "Proses (penelitiannya) dari kabupaten, provinsi," tuturnya.

Comments

Jerikho Ekasura said…
Sungguh bangga menjadi bagian suku karo. Perjuangan saat ini di pundak generasi muda karo bukan lagi dengan angkat senjata, tetapi perjuangannya adalah mengalahkan kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dengan pendidikan dan intelektual.

Popular posts from this blog

Nasehat-Nasehat dan Ungkapan-Ungkapan

Nasehat-Nasehat Orang tua Karo, termasuk orang tua yang suka memberikan nasehat-nasehat kepada anggota keluarganya. Dalam nasehat yang diberikan selalu ditekankan, agar menyayangi orang tua, kakak/abang atau adik, harus berlaku adil. Menghormati kalimbubu, anakberu, senina sembuyak, serta tetap menjaga keutuhan keluarga.   Beberapa nasehat-nasehat orang-orang tua Karo lama, yang diungkapkan melalui ungkapan-ungkapan antara lain: Ula belasken kata la tuhu, kata tengteng banci turiken . Artinya jangan ucapkan kata benar, tetapi lebih baik mengucapkan kata yang tepat/pas. Ula kekurangen kalak enca sipandangi, kekurangenta lebe pepayo , artinya jangan selalu melihat kekurangan orang lain, tetapi lebih baik melihat kekurangan  kita (diri) sendiri atau  Madin me kita nggeluh, bagi surat ukat, rendi enta, gelah ula rubat ,  artinya lebih baik kita hidup seperti prinsip  surat ukat (surat sendok), saling memberi dan memintalah agar jangan sampai berkelahi. Beliden untungna si apul-apulen

Musik Karo - Gendang Tiga Sendalanen (bagian 5)

7.2 Gendang telu sendalanen Secara harfiah Gendang telu sendalanen memiliki pengertian tiga alat musik yang sejalan atau dimainkan secara bersama-sama (sama seperti pengertian Gendang Lima Sendalanen). Ketiga alat musik tersebut adalah (1)  Kulcapi/balobat , (2)  ketengketeng,  dan (3)  mangkok.  Dalam ensambel  ini ada dua istrumen yang bisa digunakan sebagai pembawa melodi yaitu   Kulcapi  atau  balobat.   Pemakaian  Kulcapi atau balobat  sebagai pembawa melodi dilakukan secara terpisah dalam upacara yang berbeda.  Sedangkan  Keteng-keteng dan  mangkok merupakan alat musik pengiring yang menghasilkan pola-pola ritem yang bersifat konstan dan repetitif. Jika  Kulcapi digunakan sebagai pembawa melodi, dan  keteng-keteng  serta mangkok sebagai alat musik pengiringnya, maka istilah  Gendang telu sendalanen sering disebut   Gendang Lima Sendalanen Plus Kulcapi ,  dan jika balobat sebagai pembawa melodi, maka istilahnya  tersebut  menjadi  gendang balobat.  Masing-masing alat mu

Kumpulan Teks dan Terjemahan Lagu-lagu Karya Djaga Depari (bagian 2)

8. Mari Kena Mari turang geget ate mari kena Sikel kal aku o turang kita ngerana Aloi, aloi kal aku Kena kal nge pinta-pintangku Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tebing kal kapen o turang ingandu ena Nipe karina i jena ringan i jena Tadingken kal ingandu ena Mari ras kal kita jenda Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tertima-tima kal kami kerina gundari Kalimbubu, anak beru ras seninanta merari Mulih kal gelah kena keleng ate Ras kal kita jenda morah ate Ula lebe meja dage Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena (sumber : Henry Guntur Tarigan, Piso Surit tahun 1990 halaman : 132) Mari Kena (Marilah mari) Mari adinda sayang marilah mari Ingin daku kita berbicara Dengar, dengarkanlah daku Dikaulah yang sangat kurindukan Mari, marilah sayang Mari, marilah sayang Sangat terjal jalan ke rumahmu sayang Ada banyak ular pula di situ Tinggalkanlah rumahmu itu Mari kita bersama di si