Tahoekah anda :
Menurut tradisi lisan suku Karo, kerajaan Aru terletak di tepi Sungai Wampu.
Dimana lokasi kerajaan Aru?
Menurut tradisi lisan suku Karo, kerajaan Aru terletak di tepi Sungai Wampu.
Menurut keluarga Sultan Deli,
kerajaan ini terletak di Deli Tua.
Di wilayah lama Batubara, di
selatan Serdang, Sungai Padang dulu dinamakan Arau atau Harau (lihat Husny, Lintasan
Sejarah Peradaban dan Budaya Penduduk Melayu Pesisir Deli Sumatera Timur
(1612-1950), Jakarta, Dep. Pend. Dan Keb. 1978, halaman 31)
Sumber-sumber Tiongkok dari
dinasti Ming serta sebuah tradisi dari daerah Padang Lawa menyebutkan lokasinya
di muara atau di sepanjanga Sungai Barumun (lihat Meuraxa, Sejarah Kebudayaan
Suku-suku di Sumatera Utara, Medan, Sasterawan, 1973, hal. 89; Simanjuntak,
19777, hlm.240)
Dalam petunjuk pelayaran tahun
1462, yang dihasilkan oleh Shihab Al-Din Ahmad Ibn Majid, Aruh terletak antara muara Sungai Rokan dan muara Sungai Deli (lihat Tibbetts, 1979, hlm. 198 dan 208).
Dalam petunjuk pelayaran dari
awal abad ke-16, Sulaiman b. Ahmad al-Mahri menyebut lokasi pelabuhan Aruh di
muara Sungai Rokan atau muara Sungai Barumun (Tibbetts, 1979, hlm. 218 dan
221).
Pada sejumlah peta Sumatera yang
disimpan di Perpustakaan Nasional Prancis dan meliputi priode 1652-1752, Tanah
Aru (kemudian Kerajaan Aru) digambarkan, sampai awal abad ke-18, kira-kira di
Muara Sungai Barumun, berhadapan dengan Kepulauan Aru (lih. Kode [Ge. AF pf 159
(4919), Presqu-Isle de I’Inde au dela’ du Gange divisee en plusieurs peuples ou
regions selon les anciens.)
Dalam ekspedisi maritim Tionghoa
tahun 1413, Ying-yai Sheng-lan menyebut "A-lu" sebagai penghasil
kemenyan. Dua puluh tiga tahun kemudian, sebuah sumber Tionghoa lain, Hsing-ch’a
Sheng-lan, menyebut bahwa di “A-lu” terdapat beras, kamper, dan bahan-bahan
aromatik lain yang dikumpulkan dari pegunungan, dan bahwa di sana para pedagang
Tionghoa menjual kain satin dan sutra berwarna, keramik, serta manik-manik.
Comments