Skip to main content

Perpisahan dengan Pdt. Neumann (1949)




Hadiah dari Penderita Lepra

Akhirnya, Pdt. Neumann pada kesempatan itu menerima sebuah miniatur rumah adat Karo yang sangat berseni. Diterima sebagai hadiah dari penderita kusta di Lao Simomo. Neumann telah banyak melakukan pelayanan di rumah sakit lepra ini, dan pemberian ini adalah buatan pasien sendiri.

Rumah Sakit Lepra Lao Si Momo berada 11 KM. dari Kabandjahe, dan sekarang dipimpin oleh putra Pendeta Pdt Neumann, yaitu H. Neumann. Saat ini, daerah itu kurang aman. Penghulu utama, yang membawa pihak manajemen saat ini, datang ke Medan untuk menyerahkan hadiah pada acara ini.. Ada sekitar 270 pasien di Lao Si Momo, termasuk 106 perempuan. Sementara bahan makanan yang diperlukan sangat memprihatinkan di Kabandjahe.

Sayangnya, ketidakamanan di wilayah ini tidak mengijinkan H. Neumann pergi ke Lao Si Momo.


Dari Koran : Het nieuwsblad voor Sumatra bertanggal  13-07-1949.

Sebuah miniatur rumah adat Karo yang dibuat sendiri adalah hadiah yang diberikan pada Pdt. Neumann. 
Sekarang Rumah Sakit Lepra di Lao Simomo terisolasi dan  tidak aman. Di Kanan : ibu Neumann.
 Dituliskan di Harian : Het nieuwsblad voor Sumatra
13-07-1949
Sumber :  Delpher.nl

Tulisan aslinya :

GESCHENK VAN LEPROZERIE

Ten slotte mag niet onvermeld blijven, dat ds. Neumann op deze receptie een kunstig vervaardigd Batak huis je ontving als geschenk van de lepralijders in Laoe Si Momo. Ds. Neumann heeft zeer veel gedaan voor deze leprozerie, en hoe dit op prijs is gesteld blijkt wel uit dit cadeau, dat de patiënten geheel zelf vervaardigd hebben.

De leprozerie van Laoe Si Momo, 11 k.m. van Kabandjahe, staat thans onder leiding van de zoon van ds. Neumann, de heer H. Neumann. Deze is echter niet in staat de kolonie te bereiken vanwege de onveiligheid. De hoofd penghoeloe, die de dagelijkse leiding voert, was voor deze gelegenheid met het geschenk naar Medan gekomen. Van hem vernamen wij, dat zich thans ca. 270 patiënten in Lao Si Momo bevinden, w.o. 106 vrouwen. De nodige levensmiddelen worden uit Kabandjahe betrokken.

Helaas laat de onveiligheid in dit gebied niet toe, dat de heer H. Neumann zich naar Laoe Si Momo begeeft.



Comments

Popular posts from this blog

Nasehat-Nasehat dan Ungkapan-Ungkapan

Nasehat-Nasehat Orang tua Karo, termasuk orang tua yang suka memberikan nasehat-nasehat kepada anggota keluarganya. Dalam nasehat yang diberikan selalu ditekankan, agar menyayangi orang tua, kakak/abang atau adik, harus berlaku adil. Menghormati kalimbubu, anakberu, senina sembuyak, serta tetap menjaga keutuhan keluarga.   Beberapa nasehat-nasehat orang-orang tua Karo lama, yang diungkapkan melalui ungkapan-ungkapan antara lain: Ula belasken kata la tuhu, kata tengteng banci turiken . Artinya jangan ucapkan kata benar, tetapi lebih baik mengucapkan kata yang tepat/pas. Ula kekurangen kalak enca sipandangi, kekurangenta lebe pepayo , artinya jangan selalu melihat kekurangan orang lain, tetapi lebih baik melihat kekurangan  kita (diri) sendiri atau  Madin me kita nggeluh, bagi surat ukat, rendi enta, gelah ula rubat ,  artinya lebih baik kita hidup seperti prinsip  surat ukat (surat sendok), saling memberi dan memintalah agar jangan sampai berkelahi. Beliden untungna si apul-apulen

Kumpulan Teks dan Terjemahan Lagu-lagu Karya Djaga Depari (bagian 2)

8. Mari Kena Mari turang geget ate mari kena Sikel kal aku o turang kita ngerana Aloi, aloi kal aku Kena kal nge pinta-pintangku Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tebing kal kapen o turang ingandu ena Nipe karina i jena ringan i jena Tadingken kal ingandu ena Mari ras kal kita jenda Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tertima-tima kal kami kerina gundari Kalimbubu, anak beru ras seninanta merari Mulih kal gelah kena keleng ate Ras kal kita jenda morah ate Ula lebe meja dage Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena (sumber : Henry Guntur Tarigan, Piso Surit tahun 1990 halaman : 132) Mari Kena (Marilah mari) Mari adinda sayang marilah mari Ingin daku kita berbicara Dengar, dengarkanlah daku Dikaulah yang sangat kurindukan Mari, marilah sayang Mari, marilah sayang Sangat terjal jalan ke rumahmu sayang Ada banyak ular pula di situ Tinggalkanlah rumahmu itu Mari kita bersama di si

Musik Karo - Gendang Tiga Sendalanen (bagian 5)

7.2 Gendang telu sendalanen Secara harfiah Gendang telu sendalanen memiliki pengertian tiga alat musik yang sejalan atau dimainkan secara bersama-sama (sama seperti pengertian Gendang Lima Sendalanen). Ketiga alat musik tersebut adalah (1)  Kulcapi/balobat , (2)  ketengketeng,  dan (3)  mangkok.  Dalam ensambel  ini ada dua istrumen yang bisa digunakan sebagai pembawa melodi yaitu   Kulcapi  atau  balobat.   Pemakaian  Kulcapi atau balobat  sebagai pembawa melodi dilakukan secara terpisah dalam upacara yang berbeda.  Sedangkan  Keteng-keteng dan  mangkok merupakan alat musik pengiring yang menghasilkan pola-pola ritem yang bersifat konstan dan repetitif. Jika  Kulcapi digunakan sebagai pembawa melodi, dan  keteng-keteng  serta mangkok sebagai alat musik pengiringnya, maka istilah  Gendang telu sendalanen sering disebut   Gendang Lima Sendalanen Plus Kulcapi ,  dan jika balobat sebagai pembawa melodi, maka istilahnya  tersebut  menjadi  gendang balobat.  Masing-masing alat mu