ilustrasi : Menjerat Harimau Sumatra
Foto Oleh Charles KLEINGROTHE
Sekitar tahun 1900
|
Ada sering pembahasan mengenai
pertanyaan dari Harian “Deli Courant,” bagaimana penanggulangan Harimau yang kini
semakin ada muncul di Berastagi - dataran tinggi
Karo (di Pantai Timur Sumatera). Baru-baru ini ada warga kampung Djarang Moeda (Jara Nguda), berdekatan
dengan bangunan-bangunan di Goendaling, malam itu melihat seekor Harimau telah
mengambil kepemilikan beberapa anjing. Mereka menemukan jejak hewan itu. Mereka pergi mencari kediamannya, tapi tidak
bisa menemukannya.
Malam berikutnya seorang Karo yang bersenjatakan tombak
berjalan-jalan dekat komplek itu, bertemu dengan Harimau. Tiba-tiba tepat
di depannya berdiri raja Harimau yang sangat besar, yang sedang bersiap-siap untuk
menyerang dia. Orang itu tidak berpikir dua kali. Pada saat Harimau itu
menyerang, ia mengarahkan tombaknya menikam ke arah perut sang Harimau. Hewan itu jatuh ke tanah dan meraung -raung mengeluarkan darah sampai mati.
Harimau tersebut
keesokan paginya diangkut ke pasar pusat kota ini, mengundang besar minat orang melihat yang mengalahkan binatang itu. Salah
satu yang mempunyai kulit Harimau saat ini adalah Sibajak Lingga.
Dari Koran : De Volksvriend
Tanggal : 07-07-1938
"Kegembiraan tanpa
memangsa."
Bukan hanya Goendaling yang menempati hati para pengunjung liburan, mereka juga para harimau - harimau itu.
Akrab seperti dapat diasumsikan, Harimau tinggal di Sumatera. Hal ini jelas
tidak ada hubungannya dengan Reformasi Administrasi, mereka ada di sana sebelum
dan bahkan jauh sebelumnya, ketika Belanda belum tahu apa-apa tentang Sumatera.
Yang kita hanya ingin tunjukkan harimau selalu
menjadi artikel yang sangat populer di pulau ini.
Bagaimanapun, sekarang mereka
muncul di Berastagi, mereka layak menjadi perhatian khusus. Rupanya tidak begitu banyak hunian harimau yang
dapat mereka rambah dan setiap-setiap
tahun secara berkelompok mereka
berjalan. Di Sumatera mereka meninggalkan jejak di sana-sini.
Hanya di Berastagi mereka turun menampilkan
diri, dengan kilatan mata genit mereka, beberapa pengunjung melihatnya sendiri.
Singkatnya : Berastagi mempunyai
daya tarik tersendiri dan cocok bagi akal bisnis, di atas semua kesenangan seperti menembak merpati untuk berjudi .
Dan untuk menghormati Berastagi
harus diakui bahwa itu lebih menarik, sementara
pengusaha hotel Amstel hari ini pergi ke polisi melaporkan bahwa salah satu
tamunya mungkin melihat harimau bermain,
kucing yang kakinya tinggi.
Singkatnya menyukai yang tidak
biasa, luar biasa oleh karena Harimau dari Berastagi, mau tak mau,
berbeda. Oleh karena harimau itu lebih
rapi, yang tahu mana tempat liburan : "kegembiraan tanpa memangsa,” karena mereka
berjalan dengan baik melalui kebun dengan ekor panjangnya terayun ke sana ke sini atau sapaan hangat dari kakinya
yang terangkat.
Kalau ada sirkus hari ini lewat
tidak akan sulit solusinya.
Sekarang kita bertanya kepada
diri sendiri: "Di mana harimau
Brastagi belajar penampilan rapi mereka?"
Koran : De Sumatra post
Bertanggal : 14-07-1938
Comments