Skip to main content

Kuda Terbaik Ada di Karo (1905)



Penunggang Kuda di Kabanjahe
       Karo Batak ruiters op Batakkers bij Kabandjahe
Date      1910-1920
Source  : Tropenmuseum
Author  Unknown

Angka-angka yang berasal dari tahun1905 :

Afd Simeloengoen en Karolanden: Kuda : 3200,  Sapi : 6300,  Kerbau : 8800

Onderafdeelingen Toba en hoogvlakte van Toba : Kuda :10000,  Sapi : 3400,  Kerbau :  7300

De Zuidelijke Batak Sipirok, Angkola, Mandaïling : Kuda : 2500, Sapi : 8000, Kerbau : 6600

Padang Lawas : Kuda : 1100, Sapi : 2300, Kerbau :  19600


Dengan budidaya yang masuk akal dan perawatan yang tepat, tidak akan hanya bertambah lebih besar (seperti banyak ternak, terutama di Batak Selatan dan Padang Lawas), tetapi juga berkembang biak lebih baik. Yang terakhir ini berlaku khususnya pada kuda-kuda. Dikembang biakkan keturunan yang unggul dan namun jumlahnya terus menurun.

Kuda-kuda terbaik dirawat oleh orang Karo, anak kuda (bibit) yang terbaik berasal dari Tanah Karo (Karolanden) dan masih menerima permintaan yang teratur dari Perkebunan Deli, dan juga di jual ke  Penang dan di Singapura.

Pernah terjadi wabah besar. Pada tahun 1902 jumlah kerbau dan sapi di Angkola berturut-turut 6982 dan 5632, tahun berikutnya angka tersebut sebagai menurun sebagai akibat dari wabah menjadi 2.842 dan 2.390.

Di Batak Utara, kerbau banyak dibutuhkan pada upacara meriah dan adat. Di Batak Selatan, kerbau  dipakai untuk menarik beban, sapi secara eksklusif untuk disembelih, kuda tak hanya sebagai hewan berpelana, tetapi sebagai binatang membawa beban, disebut "Pikoelpaarden'. 

Susu kerbau di Toba kadang diminum, dan ada keluarga misionaris Jerman yang membuatnya menjadi mentega mereka.

oleh :

M. Joustra.


Bij een verstandige teelt en goede verzorging zou niet alleen de stapel grooter kunnen zijn (er wordt o.a. heel wat vee vooral in de Zuidelijke Bataklanden en Padang Lawas door tijgers verscheurd), maar ook het ras beter. Dit laatste geldt inzonderheid de paarden. Het Bataksche paardenras is een edel ras, maar het gaat gestadig achteruit.

Het best worden de paarden nog door de Karo-Bataks verzorgd; de mooiste exemplaren komen uit de Karolanden en vinden nog steeds goeden aftrek bij de planters in Deli, ja gaan ook naar Pinang en Singapoera.

Groote verwoestingen richt nu en dan de veepest aan onder den buffel- en runderstapel. Slechts één voorbeeld. In 1902 bedroeg het getal buffels en runderen in Angkola achtereenvolgens 6982 en 5632; het volgende jaar waren de cijfers als gevolg van de veepest 2842 en 2390.

Een enkel woord over het nut van den veestapel. In de Noordelijke Bataklanden dienen de buffels hoofdzakelijk als slachtvee bij feestelijke en adat-plechtigheden, en bij uitzondering als ploegvee; in de Zuidelijke Bataklanden verrichten ze bovendien uitnemende diensten als trekvee; de runderen dienen uitsluitend voor slachtvee, de paarden als trek- en rijdieren, maar vooral als lastdieren, zoogenaamde ‘pikoelpaarden’. 

Buffelmelk wordt in Toba wel eens gedronken; de Duitsche zendelingfamilies aldaar bereiden er hun boter van.

M. JOUSTRA.



           i.s.m

Sumber : dbnl.org

Comments

Popular posts from this blog

Nasehat-Nasehat dan Ungkapan-Ungkapan

Nasehat-Nasehat Orang tua Karo, termasuk orang tua yang suka memberikan nasehat-nasehat kepada anggota keluarganya. Dalam nasehat yang diberikan selalu ditekankan, agar menyayangi orang tua, kakak/abang atau adik, harus berlaku adil. Menghormati kalimbubu, anakberu, senina sembuyak, serta tetap menjaga keutuhan keluarga.   Beberapa nasehat-nasehat orang-orang tua Karo lama, yang diungkapkan melalui ungkapan-ungkapan antara lain: Ula belasken kata la tuhu, kata tengteng banci turiken . Artinya jangan ucapkan kata benar, tetapi lebih baik mengucapkan kata yang tepat/pas. Ula kekurangen kalak enca sipandangi, kekurangenta lebe pepayo , artinya jangan selalu melihat kekurangan orang lain, tetapi lebih baik melihat kekurangan  kita (diri) sendiri atau  Madin me kita nggeluh, bagi surat ukat, rendi enta, gelah ula rubat ,  artinya lebih baik kita hidup seperti prinsip  surat ukat (surat sendok), saling memberi dan memintalah agar jangan sampai berkelahi. Beliden untungna si apul-apulen

Musik Karo - Gendang Tiga Sendalanen (bagian 5)

7.2 Gendang telu sendalanen Secara harfiah Gendang telu sendalanen memiliki pengertian tiga alat musik yang sejalan atau dimainkan secara bersama-sama (sama seperti pengertian Gendang Lima Sendalanen). Ketiga alat musik tersebut adalah (1)  Kulcapi/balobat , (2)  ketengketeng,  dan (3)  mangkok.  Dalam ensambel  ini ada dua istrumen yang bisa digunakan sebagai pembawa melodi yaitu   Kulcapi  atau  balobat.   Pemakaian  Kulcapi atau balobat  sebagai pembawa melodi dilakukan secara terpisah dalam upacara yang berbeda.  Sedangkan  Keteng-keteng dan  mangkok merupakan alat musik pengiring yang menghasilkan pola-pola ritem yang bersifat konstan dan repetitif. Jika  Kulcapi digunakan sebagai pembawa melodi, dan  keteng-keteng  serta mangkok sebagai alat musik pengiringnya, maka istilah  Gendang telu sendalanen sering disebut   Gendang Lima Sendalanen Plus Kulcapi ,  dan jika balobat sebagai pembawa melodi, maka istilahnya  tersebut  menjadi  gendang balobat.  Masing-masing alat mu

Kumpulan Teks dan Terjemahan Lagu-lagu Karya Djaga Depari (bagian 2)

8. Mari Kena Mari turang geget ate mari kena Sikel kal aku o turang kita ngerana Aloi, aloi kal aku Kena kal nge pinta-pintangku Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tebing kal kapen o turang ingandu ena Nipe karina i jena ringan i jena Tadingken kal ingandu ena Mari ras kal kita jenda Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tertima-tima kal kami kerina gundari Kalimbubu, anak beru ras seninanta merari Mulih kal gelah kena keleng ate Ras kal kita jenda morah ate Ula lebe meja dage Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena (sumber : Henry Guntur Tarigan, Piso Surit tahun 1990 halaman : 132) Mari Kena (Marilah mari) Mari adinda sayang marilah mari Ingin daku kita berbicara Dengar, dengarkanlah daku Dikaulah yang sangat kurindukan Mari, marilah sayang Mari, marilah sayang Sangat terjal jalan ke rumahmu sayang Ada banyak ular pula di situ Tinggalkanlah rumahmu itu Mari kita bersama di si