Skip to main content

Orang Karo Tahun 1894 di buku Von Brenner


Orang Karo (tahun 1894) digambarkan seperti dalam buku : Besuch bei den Kannibalen Sumatras 
yang ditulis oleh Joachim  von Brenner-Felsach (sumber klik)



Dari hasil diskusi di FB Group Jamburta Merga Silima :




    • Ita Apulina Silangit ganteng kali ya..
      Wednesday at 6:53pm ·  ·  1


    • Juara R Ginting Gambar-gambar di buku Von Brenner itu memang dilukis (drawing), tapi berdasarkan film kaca yang dimilikinya. Bukan lukisan fiktif. Jadi, gantengnya dua pemuda itu bukan hasil khayalan. Laki-laki Karo memang terkenal ganteng dari dulu. Ibu Fatmawati (istrinya Sukarno) pernah menyebut Selamat Ketaren (ayahnya Alex Ketaren) sebagai prajurit terganteng di Indonesia. Menurut kisah Sibayak Kutabuluh, sibayak ini mendapat uang banyak karena dipamerkan di depan Istana Maimun dalam acara mirip Medan Fair sekarang tapi di masa kolonial sebagai Pemuda Batak Ganteng.
      Wednesday at 6:59pm ·  ·  3

    • Ita Apulina Silangit wah...beruntunglah perempuan Karo yang dapat gadis Karo...it must be laki-laki ganteng yo.....:) tapi kedua model di atas, emang eksotik, ganteng dan sexy...
      Wednesday at 7:01pm ·  ·  1

    • Juara R Ginting Von Brenner adalah ahli geologi asal Jerman. Karo menjadi tujuan expedisinya karena dia mendengar adanya tambang emas di sana (Deleng Pengkuruken, perbatasan Karo-Langkat) dan karena Karo dikenal sebagai pandai emas terbaik di seluruh Asia Tenggara (hal ini terutama dibuat terkenal oleh, lupa pulak tiba2 namanya, yang menulis buku The History of Sumatra).

    • Ita Apulina Silangit Edwin Loeb abang Juara R Ginting..CMIIW..
      Wednesday at 7:04pm ·  ·  1

    • Yoel Kaban Tarik ka lebe isapndu, Ma.. Gelah mis ka kari inget :D
      Wednesday at 7:04pm ·  ·  1

    • Juara R Ginting Ena enggo tambahi Ita Apulina Silangit
      Wednesday at 7:06pm ·  ·  2

    • Juara R Ginting Salah satu yang menarik dari laporan ekspedisi Von Brenner, pada masa itu ternyata rumah si empat jabu yang umum di Karo dengan konstruksin "sangka manuk". Hanya satu-dua di setiap kampung, kalaupun ada, rumah si waluh jabu. Adapun menurut penelitian kami, rumah si waluh dan konstruksi sendi semakin digemari setelah Linur Batukarang pada tahun 1930 karena tidak ada rumah berkonstruksi sendi yang runtuh akibat Linur Batukarang.
      Wednesday at 7:17pm ·  ·  3

    • Ita Apulina Silangit pantesan sangka manuk tidak pernah kita jumpai lagi ya bang..i know now, kenapa dulu kam sering bilang 'sangka manuk' :)
      Wednesday at 7:24pm ·  ·  1

    • Juara R Ginting Rumah Tengah di Dokan masih berkonstruksi sangka manuk. Semua sapo page pasti berkonstruksi sangka manuk. Perhatikan, semua geriten pasti berkonstruksi sendi. Ada konsep tertentu yang membedakan konstruksi sendi dan sangka manuk.
      Wednesday at 7:27pm ·  ·  2

Comments

Popular posts from this blog

Nasehat-Nasehat dan Ungkapan-Ungkapan

Nasehat-Nasehat Orang tua Karo, termasuk orang tua yang suka memberikan nasehat-nasehat kepada anggota keluarganya. Dalam nasehat yang diberikan selalu ditekankan, agar menyayangi orang tua, kakak/abang atau adik, harus berlaku adil. Menghormati kalimbubu, anakberu, senina sembuyak, serta tetap menjaga keutuhan keluarga.   Beberapa nasehat-nasehat orang-orang tua Karo lama, yang diungkapkan melalui ungkapan-ungkapan antara lain: Ula belasken kata la tuhu, kata tengteng banci turiken . Artinya jangan ucapkan kata benar, tetapi lebih baik mengucapkan kata yang tepat/pas. Ula kekurangen kalak enca sipandangi, kekurangenta lebe pepayo , artinya jangan selalu melihat kekurangan orang lain, tetapi lebih baik melihat kekurangan  kita (diri) sendiri atau  Madin me kita nggeluh, bagi surat ukat, rendi enta, gelah ula rubat ,  artinya lebih baik kita hidup seperti prinsip  surat ukat (surat sendok), saling memberi dan memintalah agar jangan sampai berkelahi. Beliden untungna si apul-apulen

Kumpulan Teks dan Terjemahan Lagu-lagu Karya Djaga Depari (bagian 2)

8. Mari Kena Mari turang geget ate mari kena Sikel kal aku o turang kita ngerana Aloi, aloi kal aku Kena kal nge pinta-pintangku Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tebing kal kapen o turang ingandu ena Nipe karina i jena ringan i jena Tadingken kal ingandu ena Mari ras kal kita jenda Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tertima-tima kal kami kerina gundari Kalimbubu, anak beru ras seninanta merari Mulih kal gelah kena keleng ate Ras kal kita jenda morah ate Ula lebe meja dage Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena (sumber : Henry Guntur Tarigan, Piso Surit tahun 1990 halaman : 132) Mari Kena (Marilah mari) Mari adinda sayang marilah mari Ingin daku kita berbicara Dengar, dengarkanlah daku Dikaulah yang sangat kurindukan Mari, marilah sayang Mari, marilah sayang Sangat terjal jalan ke rumahmu sayang Ada banyak ular pula di situ Tinggalkanlah rumahmu itu Mari kita bersama di si

Musik Karo - Gendang Tiga Sendalanen (bagian 5)

7.2 Gendang telu sendalanen Secara harfiah Gendang telu sendalanen memiliki pengertian tiga alat musik yang sejalan atau dimainkan secara bersama-sama (sama seperti pengertian Gendang Lima Sendalanen). Ketiga alat musik tersebut adalah (1)  Kulcapi/balobat , (2)  ketengketeng,  dan (3)  mangkok.  Dalam ensambel  ini ada dua istrumen yang bisa digunakan sebagai pembawa melodi yaitu   Kulcapi  atau  balobat.   Pemakaian  Kulcapi atau balobat  sebagai pembawa melodi dilakukan secara terpisah dalam upacara yang berbeda.  Sedangkan  Keteng-keteng dan  mangkok merupakan alat musik pengiring yang menghasilkan pola-pola ritem yang bersifat konstan dan repetitif. Jika  Kulcapi digunakan sebagai pembawa melodi, dan  keteng-keteng  serta mangkok sebagai alat musik pengiringnya, maka istilah  Gendang telu sendalanen sering disebut   Gendang Lima Sendalanen Plus Kulcapi ,  dan jika balobat sebagai pembawa melodi, maka istilahnya  tersebut  menjadi  gendang balobat.  Masing-masing alat mu