Sastra Reboan pada 27 April 2011. Malam istimewa di Warung
Apresiasi (Wapres) Bulungan.
Di antara berbagai karya yang diperdengarkan, karya sastra etnis yang diperkenalkan pada acara ini adalah “Pincala” dan “Bunga Dawa” karya Tariganu, 73, penyair Tanah Karo, yang dipandu oleh Dorsey Silalahi
dan Hujan. Hujan mewakili generasi muda Karo memaparkan bagaimana buku ini
sangat penting terutama bagi mereka di mana banyak bahasa filosofi dan puisi
yang kurang dimengerti, maka dia terpanggil utk menggarap buku ini agar bisa
menjadi inspirasi, tidak hanya komunitas Karo tetapi juga komunitas lainnya.
Tariganu yang juga pelukis ini menulis puisi sejak tahun
50an, menerjemahkan puisi Chairil Anwar dan Amir Hamzah ke bahasa Tiongkok,
pernah tinggal di Tiongkok saat menjelang zaman peralihan terjadi di Indonesia,
sempat mengajar sastra Cina di UI dan mendirikan Yayasan Bengkel Sastra 78.
Bincang buku ini dilanjutkan dnegan pembacaan puisi karya
Tariganu “Menghadap Matahari” oleh Toga Tambunan, musikalisasi puisi
“Cucut Cike Cur” oleh isterinya dengan
diiringi oleh pengaransemennya, Untung Purba. Beberapa puisi Tariganu telah
diaransemen oleh Untung Purba dan direkam dalam CD. Hujan membacakan
“Gedap". Dan Tariganu membacakan “Surat”, sementara Untung purba
menyanyikan “Teralep-Alep Lopa” yang direspon hadirin dengan menghentak-hentak
kaki dan menggeleng-gelengkan kepala mengikuti irama lagu Karo tersebut.
Sumber : Oase.Kompas
Comments