Orang Karo pemain catur |
Pelukis J. Gabriëlse pernah singgah ke Pantai
Timur Sumatera. Ia mendapat dukungan oleh sebuah penerbitan terkenal di
Belanda untuk perjalanannya kali ini. Ia mengelilingi Deli, Toba dan hingga ke
dataran Tinggi Karo.
Dia kagum pada
kemurahan hati orang-orang pribumi yang membantunya. Termasuk juga sambutan dari
administrator Senembah, sebuah perusahaan
tembakau. Salah satu gudang tembakaunya diserahkan sebagai studio di mana ada langit-langit yang indah. Ia
bekerja di panasnya alam tropis.
Suatu hari, ia kedatangan seorang Karo bersenjatakan tongkat
dan pisau . Ia adalah adalah pematung.
Ia menunjukkan kemampuannya. Dan Gabriëlse melukisnya.
Gabriëlse juga melukis pekerja Cina yang datang ke Pantai Timur Sumatera. Ia juga melukis
pemusik orang Keling. Hasil lukisannya sempurna, kadang yang melihatnya
terkejut dan mengucap, “Apa! Tuan telah
mengambil sesuatu dari jiwanya, bisa menjadi begitu hidup! Ini bukan hal yang
mati, itu adalah sesuatu yang hidup! "
Suatu ketika ia mendapat kesempatan menuju dataran tinggi
Karo. Ia mengagumi keindahannya. Ia juga merasa para wanita dataran tinggi
Karo luar biasa. Menurutnya sangat
independen dan sadar diri. Mereka cenderung menjadi demikian karena mereka
adalah elemen kerja. Mereka mengolah perladangan dan melakukan pekerjaan
terberat sementara pria merokok pipa, atau memainkan catur, permainan favoritnya. Mungkin
pembagian kerja muncul di saat orang itu pergi berburu saja. Sekarang, wanita dihormati sebagai "pekerja" untuk keluarga.
Tinggal di Pantai Timur Sumatera berlangsung dari Mei hingga Desember. Kemudian ia melanjutkan
perjalanannnya ke Jawa.
Sumber : majalah Op
de hoogte jrg 21, 1924
Penerbit : Portielje
Tahun publikasi : 1924
Tanggal publikasi :
01 Juli 1924 (perkiraan)
Jumlah halaman : 26 halaman
Comments