Skip to main content

Pembakaran Mayat (Kremasi) (bagian 1)

Berkabung di sekitar mayat seorang Wanita
Mourning Karo Batak people around a deceased woman
Rouwende Karo Batak bevolking rondom een opgebaarde overleden vrouw
Date : 1910-1925
Author : niet bekend / unknown (Fotograaf/photographer).
 
 
Berkabung, pemakaman di Tanah karo
Begrafenis in Karo, Noord-Sumatra
Date : 1914-1919
Author : T. (Tassilo) Adam (Fotograaf/photographer)
 
 
Awal prosesi di sebuah desa Karo Batak dimana jenazah 
dipindahkan ke tumpukan kayu bakar itu, untuk dikremasi.
De start van een processor bij een Karo Batak dorp, waarin het lichaam van de overledene wordt overgebracht naar de brandstapel, tijdens een crematie op Sumatra
 Date : 1914-1919
Author : T. (Tassilo) Adam (Fotograaf/photographer)
 
Mengusung jenazah, mungkin di Kabanjahe
Enkele jongens en mannen dragen een lijkbaar tijdens een schijn begrafenis, waarschijnlijk te Kabanjahe
Date : unknown
Author : unknown
 
Perpisahan kepada orang mati, yang terletak di usungan jenazah itu, Karo, Sumatra Utara
Afscheid van de dode, die op de lijkbaar ligt, Karo, Noord-Sumatra
Date : 1914-1919
Author : T. (Tassilo) Adam (Fotograaf/photographer)
 
Perpisahan untuk satu kematian dan kremasi di Karo, Sumatera Utara
Afscheid van een dode en de lijkverbranding in Karo, Noord-Sumatra
Date : 1914-1919
Author : T. (Tassilo) Adam (Fotograaf/photographer)
 
Seorang wanita menumpuk kayu bakar untuk upacara kremasi
sementara wanita lain berduka di dekat tumpukan kayu bakar itu
Een vrouw slaat met doornige takken op een brandstapel, terwijl een andere vrouw rouwt bij aschheuveltje, Karo, Noord-Sumatra
Date : 1914-1919
Author : T. (Tassilo) Adam (Fotograaf/photographer)

Comments

Popular posts from this blog

Nasehat-Nasehat dan Ungkapan-Ungkapan

Nasehat-Nasehat Orang tua Karo, termasuk orang tua yang suka memberikan nasehat-nasehat kepada anggota keluarganya. Dalam nasehat yang diberikan selalu ditekankan, agar menyayangi orang tua, kakak/abang atau adik, harus berlaku adil. Menghormati kalimbubu, anakberu, senina sembuyak, serta tetap menjaga keutuhan keluarga.   Beberapa nasehat-nasehat orang-orang tua Karo lama, yang diungkapkan melalui ungkapan-ungkapan antara lain: Ula belasken kata la tuhu, kata tengteng banci turiken . Artinya jangan ucapkan kata benar, tetapi lebih baik mengucapkan kata yang tepat/pas. Ula kekurangen kalak enca sipandangi, kekurangenta lebe pepayo , artinya jangan selalu melihat kekurangan orang lain, tetapi lebih baik melihat kekurangan  kita (diri) sendiri atau  Madin me kita nggeluh, bagi surat ukat, rendi enta, gelah ula rubat ,  artinya lebih baik kita hidup seperti prinsip  surat ukat (surat sendok), saling memberi dan memintalah agar jangan sampai berkelahi. Beliden untungna si apul-apulen

Kumpulan Teks dan Terjemahan Lagu-lagu Karya Djaga Depari (bagian 2)

8. Mari Kena Mari turang geget ate mari kena Sikel kal aku o turang kita ngerana Aloi, aloi kal aku Kena kal nge pinta-pintangku Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tebing kal kapen o turang ingandu ena Nipe karina i jena ringan i jena Tadingken kal ingandu ena Mari ras kal kita jenda Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tertima-tima kal kami kerina gundari Kalimbubu, anak beru ras seninanta merari Mulih kal gelah kena keleng ate Ras kal kita jenda morah ate Ula lebe meja dage Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena (sumber : Henry Guntur Tarigan, Piso Surit tahun 1990 halaman : 132) Mari Kena (Marilah mari) Mari adinda sayang marilah mari Ingin daku kita berbicara Dengar, dengarkanlah daku Dikaulah yang sangat kurindukan Mari, marilah sayang Mari, marilah sayang Sangat terjal jalan ke rumahmu sayang Ada banyak ular pula di situ Tinggalkanlah rumahmu itu Mari kita bersama di si

Musik Karo - Gendang Tiga Sendalanen (bagian 5)

7.2 Gendang telu sendalanen Secara harfiah Gendang telu sendalanen memiliki pengertian tiga alat musik yang sejalan atau dimainkan secara bersama-sama (sama seperti pengertian Gendang Lima Sendalanen). Ketiga alat musik tersebut adalah (1)  Kulcapi/balobat , (2)  ketengketeng,  dan (3)  mangkok.  Dalam ensambel  ini ada dua istrumen yang bisa digunakan sebagai pembawa melodi yaitu   Kulcapi  atau  balobat.   Pemakaian  Kulcapi atau balobat  sebagai pembawa melodi dilakukan secara terpisah dalam upacara yang berbeda.  Sedangkan  Keteng-keteng dan  mangkok merupakan alat musik pengiring yang menghasilkan pola-pola ritem yang bersifat konstan dan repetitif. Jika  Kulcapi digunakan sebagai pembawa melodi, dan  keteng-keteng  serta mangkok sebagai alat musik pengiringnya, maka istilah  Gendang telu sendalanen sering disebut   Gendang Lima Sendalanen Plus Kulcapi ,  dan jika balobat sebagai pembawa melodi, maka istilahnya  tersebut  menjadi  gendang balobat.  Masing-masing alat mu