J.K Wijngaarden dan keluarga (Buluh Awar, 1892) |
Pada 18 April 1890, Nederlands Zendelingenootschap (NZG),
mengutus Pdt. H.C. Kruyt dari Tomohon, Minahasa, ke Tanah Karo. Kruyt tinggal
di Buluh Awar yang menjadi pos penginjilan yang pertama di Tanah Karo. Tahun
berikutnya dia menjemput empat orang Guru Injil yaitu B. Wenas, J. Pinontoan,
R. Tampenawas, dan H. Pesik. Keempat orang inilah yang menjadi rekan Kruyt
melakukan penginjilan di Karo. Sebelumnya, keempat orang ini juga bekerja di
daerah Minahasa, Sulawesi Utara.
Pada tahun 1892, Pdt. H.C. Kruyt
pulang ke negerinya tanpa berhasil
membaptis seorang pun dari suku Karo. Ia kemudian digantikan Pdt. J.K.
Wijngaarden, yang sebelumnya telah bekerja di Pulau Sawu dekat Pulau Timor. Pendeta inilah yang melakukan pembaptisan
pertama pada suku Karo pada tanggal 20 Agustus 1893. Pada saat itu ada enam
orang yang dibabtis, yaitu: Sampe, Ngurupi, Pengarapen, Nuah, Tala, dan Tabar.
Pada tanggal 21 September 1894
Pdt. J.K. Wijngaarden meninggal dunia karena
serangan disentri (sumber : WIKIPEDIA)
Misi penginjilan selanjutnya
dilanjutkan sementara oleh istrinya, Dina Guittart
Wijngaarden, seorang diri di Buluh Awar hingga kedatangan penginjil baru
ke sana.
Dina Guittart Wijngaarden selanjutnya kembali ke Belanda dengan membawa putranya, Cornelius.
Pdt. J.K. Wijngaarden dimakamkan di
pemakaman jalan pemuda Medan, lalu dipindahkan ke pemakaman pekabar Injil di
Sibolangit.
Comments