Skip to main content

Tukang Pandai Besi Pembuat Padung

Perhiasan dan Padung milik perempuan Karo di atas kain ragi barat
Description          
Nederlands: Negatief. De uitgestalde sieraden liggen op een zijde "ragi barat" doek met metaaldraad, waarschijnlijk uit Aceh (Niessen 1993:39, fig. 29). Sieraden, Karolanden.
Date        1914/1921
Source   Tropenmuseum
Author   T. (Tassilo) Adam (Fotograaf/photographer).


Anting-anting bernama padung ini dikenakan oleh perempuan karo. Anting-anting ini beratnya bisa mencapai 1,5 kg. Para perempuan Karo memakai hiasan ini pada tiap telinga. Untuk mengurangi beban berat pada telinga, 
anting juga ditempelkan pada tudungi..... (Sibeth 1991: 190).

Oorsieraad, gedragen door jonge meisjes. Deze oorhangers kunnen een gewicht hebben tot 1500 gram. Vroeger werden de ringen direct aan het oor van de draagster gesmeed met als gevolg dat de ringen niet meer verwijderd konden worden. De vrouwen droegen aan ieder oor een sieraad. Om de last van het gewicht te verminderen werden de oorsieraden vastgeklemd aan een hoofddoek. Deze ringen worden tegenwoordig niet meer gedragen (Sibeth 1991: 190).

Padung, hiasan anting-anting perempuan Karo
Fotografer : T. (Tassilo) Adam
Tahun Pemotretan : 1914-1919
Tukang Pandai Besi Pembuat Perhiasan 
Anting-anting atau Padung di Kabanjahe


Beschrijving : Een zilversmid tijdens het vervaardigen van oorijzers ("padung-padung").
Titel : Silversmith making earrings / Een zilversmid tijdens het vervaardigen van oorijzers, Kabandjahe
  
Fotografer : T. (Tassilo) Adam
Tahun Pemotretan : 1914-1919

Sumber : Tropenmuseum Amsterdam
Perempuan bekerja untuk menggerakkan alat bantu 
Description          
Nederlands: Negatief. Een Batakse goud- en zilversmid bezig met een toestel om een staaf zilver uit te rekken tot een dikke draad; vrouwen brengen het toestel in beweging door rondlopend een balk in beweging te brengen
Date        circa 1910
Source   Tropenmuseum
Author   Unknown

Comments

Popular posts from this blog

Nasehat-Nasehat dan Ungkapan-Ungkapan

Nasehat-Nasehat Orang tua Karo, termasuk orang tua yang suka memberikan nasehat-nasehat kepada anggota keluarganya. Dalam nasehat yang diberikan selalu ditekankan, agar menyayangi orang tua, kakak/abang atau adik, harus berlaku adil. Menghormati kalimbubu, anakberu, senina sembuyak, serta tetap menjaga keutuhan keluarga.   Beberapa nasehat-nasehat orang-orang tua Karo lama, yang diungkapkan melalui ungkapan-ungkapan antara lain: Ula belasken kata la tuhu, kata tengteng banci turiken . Artinya jangan ucapkan kata benar, tetapi lebih baik mengucapkan kata yang tepat/pas. Ula kekurangen kalak enca sipandangi, kekurangenta lebe pepayo , artinya jangan selalu melihat kekurangan orang lain, tetapi lebih baik melihat kekurangan  kita (diri) sendiri atau  Madin me kita nggeluh, bagi surat ukat, rendi enta, gelah ula rubat ,  artinya lebih baik kita hidup seperti prinsip  surat ukat (surat sendok), saling memberi dan memintalah agar jangan sampai berkelahi. Beliden untungna si apul-apulen

Musik Karo - Gendang Tiga Sendalanen (bagian 5)

7.2 Gendang telu sendalanen Secara harfiah Gendang telu sendalanen memiliki pengertian tiga alat musik yang sejalan atau dimainkan secara bersama-sama (sama seperti pengertian Gendang Lima Sendalanen). Ketiga alat musik tersebut adalah (1)  Kulcapi/balobat , (2)  ketengketeng,  dan (3)  mangkok.  Dalam ensambel  ini ada dua istrumen yang bisa digunakan sebagai pembawa melodi yaitu   Kulcapi  atau  balobat.   Pemakaian  Kulcapi atau balobat  sebagai pembawa melodi dilakukan secara terpisah dalam upacara yang berbeda.  Sedangkan  Keteng-keteng dan  mangkok merupakan alat musik pengiring yang menghasilkan pola-pola ritem yang bersifat konstan dan repetitif. Jika  Kulcapi digunakan sebagai pembawa melodi, dan  keteng-keteng  serta mangkok sebagai alat musik pengiringnya, maka istilah  Gendang telu sendalanen sering disebut   Gendang Lima Sendalanen Plus Kulcapi ,  dan jika balobat sebagai pembawa melodi, maka istilahnya  tersebut  menjadi  gendang balobat.  Masing-masing alat mu

Kumpulan Teks dan Terjemahan Lagu-lagu Karya Djaga Depari (bagian 2)

8. Mari Kena Mari turang geget ate mari kena Sikel kal aku o turang kita ngerana Aloi, aloi kal aku Kena kal nge pinta-pintangku Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tebing kal kapen o turang ingandu ena Nipe karina i jena ringan i jena Tadingken kal ingandu ena Mari ras kal kita jenda Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tertima-tima kal kami kerina gundari Kalimbubu, anak beru ras seninanta merari Mulih kal gelah kena keleng ate Ras kal kita jenda morah ate Ula lebe meja dage Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena (sumber : Henry Guntur Tarigan, Piso Surit tahun 1990 halaman : 132) Mari Kena (Marilah mari) Mari adinda sayang marilah mari Ingin daku kita berbicara Dengar, dengarkanlah daku Dikaulah yang sangat kurindukan Mari, marilah sayang Mari, marilah sayang Sangat terjal jalan ke rumahmu sayang Ada banyak ular pula di situ Tinggalkanlah rumahmu itu Mari kita bersama di si