Skip to main content

Video : "Mencangkul" di Tanah Karo (1925)


Persiapan lahan tanah dengan menggunakan tongkat runcing.
Primitieve oorspronkelijke grondbewerking met puntige stokken



Bij de Bataks was een groot deel van de bewerking van de (sawah)gronden in handen van de vrouwen. De tamelijk dichtbevolkte Batakhoogvlakte was al in de 19e eeuw grotendeels ontbost, zodat ladangbouw er niet meer mogelijk was. De rijst teelt werd hier dan ook grotendeels op sawahs bedreven. Voor grondbewerking had men vaak buffels (karbouwen) die een ploeg trokken of de al natte grond met hun poten tot een gelijkmatige brei omwoelden. Waren er geen buffels (of waren de regens laat), dan werd de grond met de hak bewerkt. Op Sumatra sprak men van 'tjankollen' (van cangkul), op Java (meestal) van 'patjollen' (pacul). (P. Boomgaard, 2001).
Tjangkollen door vrouwen, Karo-Hoogvlakte
date : 1914-1919
Source : Tropenmuseum



Persiapan lahan tanah.
Grondbewerking door Karo-Batak vrouwen, Karolanden, Sumatra`s Oostkust
date : 1920-1925.
source : Tropenmuseum
Menarik garis lurus
Ngroka: het trekken van rechte lijnen voor het vierkante plantverband met de roka, Karo-landen
date : 1914-1919
source : Tropenmuseum
Menampi beras, Karo
Het wannen van rijst, Karolanden
between 1914 and 1918
source : Tropenmuseum
Author : T. (Tassilo) Adam (Fotograaf/photographer)

Membajak dengan kerbau
Ploegen met karbouwen ervoor, Karo-landen
date : 1914-1919T. 
.Author : T. (Tassilo) Adam (Fotograaf/photographer

Comments

karosiadi said…
Komentar di FB Group JAMBURTA MERGA SILIMA :

~Raymond Prana Surbakti Torong :
Engkal gelarna janah lit ende-endenna: Aron lawes kujuma babana engkal pe. Kenca ia seh ijuma terus ngengkal kepe. I pantemken jenari ongkilken. Bagem dahin terus ngiat ben.

~Juara R Ginting : Engkal terbuat dari pangguh (batang pola)

Popular posts from this blog

Nasehat-Nasehat dan Ungkapan-Ungkapan

Nasehat-Nasehat Orang tua Karo, termasuk orang tua yang suka memberikan nasehat-nasehat kepada anggota keluarganya. Dalam nasehat yang diberikan selalu ditekankan, agar menyayangi orang tua, kakak/abang atau adik, harus berlaku adil. Menghormati kalimbubu, anakberu, senina sembuyak, serta tetap menjaga keutuhan keluarga.   Beberapa nasehat-nasehat orang-orang tua Karo lama, yang diungkapkan melalui ungkapan-ungkapan antara lain: Ula belasken kata la tuhu, kata tengteng banci turiken . Artinya jangan ucapkan kata benar, tetapi lebih baik mengucapkan kata yang tepat/pas. Ula kekurangen kalak enca sipandangi, kekurangenta lebe pepayo , artinya jangan selalu melihat kekurangan orang lain, tetapi lebih baik melihat kekurangan  kita (diri) sendiri atau  Madin me kita nggeluh, bagi surat ukat, rendi enta, gelah ula rubat ,  artinya lebih baik kita hidup seperti prinsip  surat ukat (surat sendok), saling memberi dan memintalah agar jangan sampai berkelahi. Beliden untungna si apul-apulen

Kumpulan Teks dan Terjemahan Lagu-lagu Karya Djaga Depari (bagian 2)

8. Mari Kena Mari turang geget ate mari kena Sikel kal aku o turang kita ngerana Aloi, aloi kal aku Kena kal nge pinta-pintangku Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tebing kal kapen o turang ingandu ena Nipe karina i jena ringan i jena Tadingken kal ingandu ena Mari ras kal kita jenda Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tertima-tima kal kami kerina gundari Kalimbubu, anak beru ras seninanta merari Mulih kal gelah kena keleng ate Ras kal kita jenda morah ate Ula lebe meja dage Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena (sumber : Henry Guntur Tarigan, Piso Surit tahun 1990 halaman : 132) Mari Kena (Marilah mari) Mari adinda sayang marilah mari Ingin daku kita berbicara Dengar, dengarkanlah daku Dikaulah yang sangat kurindukan Mari, marilah sayang Mari, marilah sayang Sangat terjal jalan ke rumahmu sayang Ada banyak ular pula di situ Tinggalkanlah rumahmu itu Mari kita bersama di si

Musik Karo - Gendang Tiga Sendalanen (bagian 5)

7.2 Gendang telu sendalanen Secara harfiah Gendang telu sendalanen memiliki pengertian tiga alat musik yang sejalan atau dimainkan secara bersama-sama (sama seperti pengertian Gendang Lima Sendalanen). Ketiga alat musik tersebut adalah (1)  Kulcapi/balobat , (2)  ketengketeng,  dan (3)  mangkok.  Dalam ensambel  ini ada dua istrumen yang bisa digunakan sebagai pembawa melodi yaitu   Kulcapi  atau  balobat.   Pemakaian  Kulcapi atau balobat  sebagai pembawa melodi dilakukan secara terpisah dalam upacara yang berbeda.  Sedangkan  Keteng-keteng dan  mangkok merupakan alat musik pengiring yang menghasilkan pola-pola ritem yang bersifat konstan dan repetitif. Jika  Kulcapi digunakan sebagai pembawa melodi, dan  keteng-keteng  serta mangkok sebagai alat musik pengiringnya, maka istilah  Gendang telu sendalanen sering disebut   Gendang Lima Sendalanen Plus Kulcapi ,  dan jika balobat sebagai pembawa melodi, maka istilahnya  tersebut  menjadi  gendang balobat.  Masing-masing alat mu