Skip to main content

Keliru hari jadi Medan

30 Juli 1977
TANGGAL 1 April 1970 kota Medan pernah memperingati hari jadinya yang ke 61. Tapi 1 Juli 1977 yang baru lalu, semua warga kota itu tahu bahwa mereka sedang memperingati hari ulang tahun Medan ke 387. Tak seorangpun heran. Tapi bagaimana ini?
Tersebutlah Gubernur Jenderal JB van Heutsz yang berkedudukan di Bogor. Pada 15 Maret 1909, orang Belanda ini mengeluarkan keputusannya, bahwa mulai 1 April tahun itu Medan ditetapkan menjadi sebuah kota berstatus gemeente alias kotapraja. Arsip-arsip tentang hal itu memang masih lengkap dan benar adanya. Karena itu ketika drs Sjoerkani menjadi walikota, ditetapkanlah 1 April itu sebagai hari jadi kota Medan. Untuk pertama kali diperingati di tahun 1970.

Tapi di mana-mana waktu itu orang-orang sibuk meneliti hari lahir kotanya masing-masing. Melalui berbagai seminar, perdebatan sengit bahkan dengan penelitian berbulan-bulan. Tak hanya cukup dengan sekedar beberapa lembar arsip atau surat keputusan sepihak. Maka Sjoerkani pun diprotes dari segala penjuru. Ia dituduh memalsukan sejarah. Bahkan dituding dengan tanggal itu ia membangkitkan kenangan pahit sebagian warga sekitar Medan. Sebab konon kata para ahli sejarah 1 April itu adalah hari pertama pemerintah kolonial Belanda melaksanakan kerja paksa atau rodi terhadap penduduk Sumatera Timur di Tanah Deli.

Maka sebuah seminar pun tak mungkin dielakkan. Diketuai seorang pemuka Melayu, Prof. Mahadi SH, hasil seminar itu diumumkan Ketua DPRD Kotamadya Medan pertengahan Maret 1975. Isinya:
sesungguhnya kota Medan dibangun 1 Juli 1590 oleh seorang yang bernama Guru Patimpus yang berasal dari Tanah Karo
Karena itu 1 Juli baru lalu kota ini sesungguhnya sudah sepuh juga, 387 tahun. Tapi mengenali wajah lama kota Medan, bukanlah hal yang mudah sekarang. Kota yang sudah sejak sebelum perang termashur penuh gaya dan dosa ini -- setidaknya lewat novel dan para penulisnya -- kini makin nampak mentereng. Bangunan-bangunan tua sudah lama ditelan kosmetik pembangunan baru. Bahkan tempat-tempat yang sering digolongkan bernilai sejarah tak sedikit yang sudah kena gusur digantikan bangunan bertingkat.
selanjutnya : Tempointeraktif (klik)

Comments

Popular posts from this blog

Nasehat-Nasehat dan Ungkapan-Ungkapan

Nasehat-Nasehat Orang tua Karo, termasuk orang tua yang suka memberikan nasehat-nasehat kepada anggota keluarganya. Dalam nasehat yang diberikan selalu ditekankan, agar menyayangi orang tua, kakak/abang atau adik, harus berlaku adil. Menghormati kalimbubu, anakberu, senina sembuyak, serta tetap menjaga keutuhan keluarga.   Beberapa nasehat-nasehat orang-orang tua Karo lama, yang diungkapkan melalui ungkapan-ungkapan antara lain: Ula belasken kata la tuhu, kata tengteng banci turiken . Artinya jangan ucapkan kata benar, tetapi lebih baik mengucapkan kata yang tepat/pas. Ula kekurangen kalak enca sipandangi, kekurangenta lebe pepayo , artinya jangan selalu melihat kekurangan orang lain, tetapi lebih baik melihat kekurangan  kita (diri) sendiri atau  Madin me kita nggeluh, bagi surat ukat, rendi enta, gelah ula rubat ,  artinya lebih baik kita hidup seperti prinsip  surat ukat (surat sendok), saling memberi dan memintalah agar jangan sampai berkelahi. Beliden untungna si apul-apulen

Kumpulan Teks dan Terjemahan Lagu-lagu Karya Djaga Depari (bagian 2)

8. Mari Kena Mari turang geget ate mari kena Sikel kal aku o turang kita ngerana Aloi, aloi kal aku Kena kal nge pinta-pintangku Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tebing kal kapen o turang ingandu ena Nipe karina i jena ringan i jena Tadingken kal ingandu ena Mari ras kal kita jenda Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena Tertima-tima kal kami kerina gundari Kalimbubu, anak beru ras seninanta merari Mulih kal gelah kena keleng ate Ras kal kita jenda morah ate Ula lebe meja dage Mari turang iah mari kena Mari turang iah mari kena (sumber : Henry Guntur Tarigan, Piso Surit tahun 1990 halaman : 132) Mari Kena (Marilah mari) Mari adinda sayang marilah mari Ingin daku kita berbicara Dengar, dengarkanlah daku Dikaulah yang sangat kurindukan Mari, marilah sayang Mari, marilah sayang Sangat terjal jalan ke rumahmu sayang Ada banyak ular pula di situ Tinggalkanlah rumahmu itu Mari kita bersama di si

Musik Karo - Gendang Tiga Sendalanen (bagian 5)

7.2 Gendang telu sendalanen Secara harfiah Gendang telu sendalanen memiliki pengertian tiga alat musik yang sejalan atau dimainkan secara bersama-sama (sama seperti pengertian Gendang Lima Sendalanen). Ketiga alat musik tersebut adalah (1)  Kulcapi/balobat , (2)  ketengketeng,  dan (3)  mangkok.  Dalam ensambel  ini ada dua istrumen yang bisa digunakan sebagai pembawa melodi yaitu   Kulcapi  atau  balobat.   Pemakaian  Kulcapi atau balobat  sebagai pembawa melodi dilakukan secara terpisah dalam upacara yang berbeda.  Sedangkan  Keteng-keteng dan  mangkok merupakan alat musik pengiring yang menghasilkan pola-pola ritem yang bersifat konstan dan repetitif. Jika  Kulcapi digunakan sebagai pembawa melodi, dan  keteng-keteng  serta mangkok sebagai alat musik pengiringnya, maka istilah  Gendang telu sendalanen sering disebut   Gendang Lima Sendalanen Plus Kulcapi ,  dan jika balobat sebagai pembawa melodi, maka istilahnya  tersebut  menjadi  gendang balobat.  Masing-masing alat mu